#UPDATE INFO:

Senin, 18 Agustus 2014

Puput yang Malang


Ini terjadi sekitar tahun 2011.

Saat itu Puput sudah lebih dulu tinggal di rumah Milly di sebuah kota pantai kecil nan cantik di Ujung Selatan Pulau Besar Sumatera. Tak lama itu menyusul Chokey. Chokey tabiatnya saat dibawa pindah ke rumah Milly dari Buitenzorg bisa dibilang galak. Agresif dan biasa menyerang ke sesama temannya. Sebab itu selama tinggal di rumah bundanya Milly di Buitenzorg; Chokey lebih banyak mendekam di kandangnya. Bahaya jika digabung dengan teman-temannya yang lain. Tidak hanya ke sesama kucing—cerita Milly—bahkan ayam tetangga pun jadi sasaran. Weleh-weleh ...

Sewaktu akan dibawa ke Sumatera, ibunda Milly dan kakak perempuannya (Mbak Vonny) sebetulnya hanya berniat meminta tolong ke Milly supaya si Chokey dikebiri oleh dokter hewan di sana; jika sudah beres nanti dibawa mudik lagi ke Buitenzorg. Sebab Chokey selama itu dibawah pemeliharaannya bunda dan kakaknya Milly. Mereka juga sangat sayang ke Chokey. Meminta tolong dikebiri maksudnya supaya Chokey tidak terlalu agresif dan diharapkan jadi bisa lebih jinak. Itulah inti pesannya ke Milly. Ok, akhirnya jadilah Milly dan Yeri membawa Chokey melawat ke Sumatera. 

Itulah awalnya Chokey dan Puput bertemu di rumah Milly disini.

Manakala Chokey baru beberapa hari tiba di rumah Milly; suatu waktu Milly lupa menutup pintu kandangnya, dan saat itulah Puput nyelonong masuk ke tempat Chokey. Nahas bagi Puput; Chokey tak ambil tempo langsung menyerangnya. Kontan suasana langsung gaduh. Puput yang malang kelabakan dihajar Chokey. Milly yang baru ‘ngeh’ sebab kerusuhan di kamar kucing langsung melompat ngacir ke TKP, “Choooooookkkeeeeeyy! Hei-hei! Hayo lepasin hayyooo!”, Milly segera meraih Puput dari terkaman Chokey. Chokey masih saja terus merangsek sampai pintu kandangnya berhasil ditutup Milly. Brakkk! Ceklek! Milly menguncinya.

“Hadduuuh, Puput-Puput kamu gak apa-apa sayang?”, sahut Milly panik. Puput mengeong mengaduh-ngaduh. Tampak sekali Puput kesakitan. Ternyata di bagian kuping sebelah kanan Puput terluka. “Wah, kamu luka put. Ini sampai berdarah-darah!”, Milly meringis tambah panik. Luka kena cakar Chokey cukup dalam. Milly segera mengobatinya menggunakan obat-obatan yang ada di rumah (betadine, dll) dan membebatnya dengan perban. Sedih sekali Milly melihat keadaan Puput seperti itu. “Chokey-Chokey ... galak banget sih kamu?!”, isak Milly.

Saat peristiwa itu terjadi Yeri sedang tak di rumah.

Alhasil, Milly berhari-hari terus merawat Puput. Semula dikiranya luka Puput tak seberapa parah; namun, setelah sekian lama Milly pikir kok tak jua sembuh-sembuh lukanya?

“Wah, ini yang si Puput harus dibawa ke dokter nih. Enggak bisa enggak. Ini dia masih kesakitan terus. Lukanya juga gak kering-kering”, ungkap Milly ke Yeri,

Ya sudah, bawa aja. Mau ke dokter mana?”, tanya Yeri,

Ke Dokter Songgenk ajalah di Karang”,

Oke. Besok kita bawa kesana”.

Dokter Songgenk adalah dokter hewan langganan Milly dan Yeri yang cukup top di Ibu Kota Karang. Keduanya berdoa Puput bisa disembuhkan.

Dari Dokter Songgenk didapat penjelasan bahwa luka sobek di telinga kanan Puput telah terjangkit infeksi dan itu berdampak hingga ke bagian dalam telinganya; sehingga saluran telinga kanan sebelah dalam mengalami penebalan. Dan sebab penebalan yang dibiarkan cukup lama tsb menyebabkan Puput mengalami ketulian. Luka sobek bagian luar telinga dapat disembuhkan; tetapi, efek dari cideranya di bagian dalam telinga cukup fatal dan menyebabkan ketulian permanen. Daun telinga Puput sebelah kanan yang terluka pun mengalami kelayuan. 

Tak bisa tidak, sebab sakitnya itu fisik Puput menjadi cacat. Menghadapi kenyataan itu membikin Milly langsung shock.

(Untunglah Milly gak sampe semaput. Alhamdulillah, syukuur-syukuur! pikir Yeri dalam hati, yang hampir kelimpungan bila Nyonya Besar pingsan di tempat. Hihihi ...)

Begitulah akhirnya Puput ketika pun sembuh ia menjadi cacat di kupingnya. Dan sebab mengalami ketulian permanen, Puput menjadi budek sebelah. Kini Puput tidak bisa hanya dipanggil sekali seperti biasanya; tapi, harus berkali-kali. Kesian sekali Puput. Malang nian dikau puss. Betapa menyesalnya Milly oleh sebab kelalaiannya itu. “Maapin aku ya put? Gara-gara aku kamu jadi begini. Coba waktu itu aku enggak lupa nutup kandang Chokey. Nyesel banget aku put. Maapin aku ya sayang? ...”, “Meong-meong ...”, jawab Puput tabah dan seolah mengerti dan memaafkan Milly. (#)

>>Back to: Our Cat Stories!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar