#UPDATE INFO:

Jumat, 15 Agustus 2014

Perubahan yang Melegakan


Tentu pembaca masih ingat bagaimana tabiat kucing Milly dan Yeri bernama Poo Yee. Seiring berjalannya waktu Poo Yee kian dewasa. Sebab kedewasaannya itu perangai Poo Yee sedikit banyak berubah. Di tulisan yang lalu imej Poo Yee adalah kucing yang panikan dan sulit didekati. Tapi kini imej tsb bolehlah terkoreksi—sedikit, tapi lumayan. Kini Poo Yee kalo didekati tak sesulit biasanya. Perubahan perilakunya ini dimulai sejak ia telah beranak. Setidaknya Poo Yee telah 2 kali melahirkan. Boboi (cowok) adalah anaknya Poo Yee. Setelah itu, Kenzo dan Kenzi (keduanya juga cowok).

Dua anak terakhir Poo Yee telah diadopsi oleh sahabatnya Milly: Pak Edo dan Aisha. Kenzo dan Kenzi adalah anak Poo Yee dan rocha. Sebenarnya tak sampai hati Milly dan Yeri memberikan kitten-kitten yang lucu itu ke orang lain. Sementara itu Poo Yee, apalagi. Ia tampak kehilangan sekali setelah dua buah hatinya itu diadopsi orang. Untuk beberapa waktu Poo Yee sedih dan terpukul. Nafsu makannya hilang dan selalu tampak murung. ... (Uh, kesian banget si Poo Yee) ... keputusan sulit memang tak bisa dielakkan berhubung kucing di rumah Milly dan Yeri yang sudah terlalu banyak.

Milly dan Yeri tak tega melihat Kendro yang kerepotan ngurusi sekian banyak kucing di rumah mereka. Ada sekitar 7 ekor kucing ras milik Milly dan Yeri; belum lagi kucing-kucing domestik yang dibawah pemeliharaan mereka (Oddie, dkk). Kadang tambah lagi titipan kucing dari para cat lovers yang perlu mereka bantu. Wallahh! Cukup repotlah keadaannya. Satu sisi, mereka sangat sayang ke Kenzo dan Kenzi; lain sisi, Milly dan Yeri juga kasihan ke Indro yang terbebani begitu banyak kucing yang harus diurus. Biar begitu, sebenernya Indro pun setengah tak rela melepas Kenzo dan Kenzi.

“Gimana, biar Kenzo sama Kenzi diminta teman-temanku ya? Oya, itu sama si Chiro anaknya Becky juga”, tanya Milly ke Indro.

Agak berat hati Indro mengiyakan. Indro memang cat lover sejati juga.

“Kasian kamu repot ngurus segitu banyak kucing. Disini sudah kebanyakan juga”, jelas Milly.

Maka setelah itu, Chiro, Kenzo dan Kenzi akhirnya oleh Milly betul-betul dikasihkan ke tiga orang temannya di kantor. Chiro, Milly kasihkan ke Mbak Mei Mei. Untuk siapa adopter ketiga ekor kucing Milly tsb tentunya sudah lebih dulu melewati serangkaian proses seleksi dan uji kompetensi. Tak bisa sembarangan orang.

Ok, balik lagi ke Poo Yee. Setelah dewasa, Poo Yee tabiatnya sudah lebih baik. Bilamana Yeri dan Milly berkunjung ke kandangnya; maka, Poo Yee tak lagi bersikap blingsatan. Kini Poo Yee lebih tenang.  Jika didekati; dia tak lantas lari seperti biasanya. Poo Yee sudah mau beramahtamah kepada keduanya. Bahkan jika pendekatannya tepat, Poo Yee bahkan mau dipegang dan di elus-elus oleh Milly dan Yeri. Wah, Milly dan Yeri tentu bahagia. Keduanya saling mendiskusikan kemajuan sikap Poo Yee yang menyenangkan.

“Eh, itu si Poo Yee sekarang beda banget ya 'yang?”, ujar Yeri,

“Iya ya. Mendingan bisa diajak main sekarang. Hihi ...”, timpal Milly.

Yeri pernah memuji Poo Yee ke Milly, “Kamu ingat gak, sewaktu sodara Poo Yee masih ada; saya gak salah pilih Poo Yee dibanding sodara satunya yang kita kasihkan ke orang?”,

“Kenapa?”, jawab Milly,

Karena saya tau, si Poo Yee itu emang keerreen banget! Cuma emang bener kata kamu, sodaranya Poo Yee itu sifatnya lebih bagus. Poo Yee ini wataknya agak jelek. Tapi, yaa nggak apalah kali nanti watak Poo Yee jadi baik”, koment Yeri.

Ternyata apa yang diharap Yeri di waktu sekarang mulai terbukti. Lain dari itu Poo Yee juga punya tampang yang lucu dan imut-imut. Sungguh nggemesin.

Setelah sebelumnya—untuk waktu yang cukup lama—“majikan” Poo Yee seolah hanyalah Indro. Kini dengan kian jinaknya Poo Yee, kucing ini—sama seperti yang lain—telah pula terbangun chemistry –nya dengan Milly dan Yeri. Maka, makin bertambah-tambahlah rasa sayang Milly, Yeri dan Indro kepada Poo Yee.

Baiklah Poo Yee; tetaplah kamu jadi kucing yang manis selamanya ya? Kamu harus tahu betapa sayangnya kami ke kamu. Kamu kan selama ini tinggal di rumah kami gak perlu mikirin sewa kost; biaya salon; ongkos katering; bayar listrik dan air; berobat, dst-dst. Enak kan? Itulah doa dan pesan Milly ke Poo Yee didalam hati.

Esoknya, tatkala Yeri lewat dekat Poo Yee—saat istirahat main kucing-kucing di dalam rumah—sontak sesosok bayangan berlari secepat kilat menerjang apa saja yang ada didepannya dengan penuh kepanikan. BRUK-BRAK!!@#*!^ - BRAK-BRUK!!*+#@^ (suara gaduh gedumbrangan). Tak lama itu terdengar teriakan, “Pooooo Yyeeeeeee!!!! ...”(#)

)* Memang Poo Yee ternyata belum sepenuhnya sembuh dari tabiat paniknya. 
Milly dan Yeri yang banyak-banyak sabar ya. Hehehe ...

>>Back to: Our Cat Stories!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar