#UPDATE INFO:

Rabu, 02 Maret 2016

Si Panik Poo Yee

 
Si kucing betina remaja itu berjalan mengendap-ngendap. Tampak hati-hati sekali gerak-geriknya. Matanya sangat awas terhadap situasi di sekelilingnya. Cara jalannya kombinasi antara cepat dan lambat. Cepat manakala ia merasa was-was terhadap sesuatu; lambat jika merasa lingkungan di sekitarnya terkendali dan aman. Kesimpulan sepintas melihat gaya kucing seperti ini adalah tipikal kucing panik. Ia harus yakin dulu bahwa segala sesuatunya terkondisi aman dan nyaman; barulah tenang.

Itulah kucing Milly dan Yeri yang paling 'bungsu' (termuda). Namanya Poo Yee Candy De La Rocha. Dinamai Poo Yee (baca: Puyi) oleh Milly sebab terinspirasi kecintaannya yang 'keliwatt sangadd' pada film-film drama romantis Korea. Sementara nama belakangnya menjelaskan asal silsilah ayah bunda Poo Yee: Puput dan Rocha. Poo Yee lahir pada 19 Mei 2015 di kota pantai kecil nan cantik di ujung Selatan Pulau Besar Sumatera. Aslinya ia tiga bersaudara; hanya saja 2 lainnya diadopsi orang.

Tinggallah Poo Yee jadi anak semata wayang Puput dan Rocha. Poo Yee tergolong ras Himalaya dengan warna bulu seal point. Sejak kanak-kanak hingga remajanya Poo Yee tumbuh menjadi kucing betina yang menawan; dari itu ia menjadi sangat disayang oleh keluarga Milly dan Yeri. Tapi, tak bedanya dengan manusia, demikian halnya kucing; kucing pun memiliki sifat-sifat pembawaannya (karakter) masing-masing. Nah, si Poo Yee ini, meski telah menjadi pusat perhatian Milly dan Yeri, ia tetap dengan wataknya yang 'jutek'.

'Jutek ++' (plus panik). Hanya Indro, adik Milly dan Yeri, satu-satunya orang yang bisa 'mengambil hati' dan berakrab-akrab dengan Poo Yee. Ya wajar sih, sebab Indro yang betul-betul total purna waktu ngurusi Poo Yee (ngaku lah, daripada kena tilang, he-he).

Maka, meski Milly ingin sekali bermain-main dengan Poo Yee; ia harus berjuang susah payah dulu 'pe-de-ka-te' ke Poo Yee. Itupun tak selalu berhasil. Seringnya Milly dan Poo Yee terlihat kejar-kejaran bak main petak umpet. Dan baru meruap ekspresi lega dari wajah Milly jika ia berhasil menangkap Poo Yee yang sudah sama-sama ngos-ngosan. “Hheeegh! Kena deh lo! Poo Yee- Poo Yee, susah amat sih diajak main!, ungkap Milly yang gregetan menggendong-gendong Poo Yee.

Poo Yee terlihat pasrah.

Beda halnya dengan Yeri. Poo Yee bila melihat Yeri, langsung beringsut dari posisinya mengamankan diri. “Ih, tu si Poo Yee, kenapa sih? Ngelengos aja. Orang gak ngapa-ngapain juga”, gerutu Yeri. Lain waktu, Poo Yee ngibrit jika papasan dengan Yeri. Tingkah polah Poo Yee membikinnya geleng-geleng kepala, “Hehmm! Dasar Poo Yee- Poo Yee'. Sebab sifatnya itu Poo Yee di rumah Milly dan Yeri menjadi sering tampak menyendiri. Mencari-cari tempat yang 'aman' dan nyaman untuk dirinya bersemedi (kucing petapa kali, hi-hi).

Sekali waktu Milly membawa harnest lucu dengan baju kucing motif ‘Batman yang bisa dipakaikan ke kucing. Harnest ini tujuannya supaya pemilik kucing bisa ngajak jalan-jalan kucingnya main ke luar rumah. Nah, maksudnya si Poo Yee sekedar mo Milly jadikan foto model untuk harnest itu dijual; cuma, luar biasa susah payah sekali mencoba mengenakannya ke Poo Yee. Gak mau diem. Berontak jumpalitan. Itu pun sudah kerjasama bertiga Indro, Milly dan Yeri.

Al hasil, begitu terpakai; Poo Yee langsung lari tunggang langgang lintang pukang gak karu-karuan. Tak pelak, Indro, Milly dan Yeri jungkir balik mengejar-ngejar Poo Yee. Terjadilah kehebohan di siang hari itu akibat 'kucing-kucingan' ketiganya dengan Poo Yee. Setelah lari mutar- mutar kesana-kemari, Poo Yee berbelok ke arah kamar kucing belakang; secepat kilat ia melompat memanjat ke pintu kamar kucing yang terbuat dari jaring kawat, huupps!

Berikutnya, tampak Poo Yee bergelayutan disitu dengan mimik khasnya yang panik.

Ahh, Poo Yee- Poo Yee. Dasar kucing Indro ... (#)

>>Back to: Our Cat Stories!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar