#UPDATE INFO:

Senin, 01 Februari 2016

Jenis-jenis Kelinci yang Wajib Anda Tahu

Dilihat dari perkembangan ternak kelinci beberapa tahun belakangan, jenis ternak kelinci hias masih mendominasi dibanding ternak jenis kelinci lainnya. Dalam hal ini sebenarnya tidak ada batasan khusus mengenai jenis-jenis kelinci mana yang termasuk kelinci hias dan mana yang termasuk kelinci untuk dikonsumsi, semua tergantung pada pemeliharanya.

Ada banyak sekali jenis-jenis kelinci di dunia. Bagi pecinta binatang peliharaan tentu tidak akan mendiskriminasikan salah satu jenis kelinci tertentu, sebab apapun jenisnya kelinci adalah binatang lucu dan menggemaskan. Pendek kata hampir semua jenis kelinci memiliki bulu yang indah warna warni dengan tingkah yang menyenangkan.

Berikut jenis-jenis kelinci yang paling banyak dipelihara oleh pecinta kelinci di dunia.

       1. Kelinci New Zealand White

Meskipun jenis kelinci ini bernama New Zealand White namun sebenarnya bukan berasal dari New Zealand melainkan dari Amerika. Jenis kelinci ini merupakan hasil persilangan Flemish Giant dengan bobot mencapai 5,5 Kg dan bisa bertahan hidup hingga 10 tahun jika dipelihara dengan benar, kelinci ini juga banyak dijadikan kelinci potong untuk beberapa orang yang menyukai daging kelinci.

Untuk sekali kelahiran biasanya jenis kelinci New Zealand White mampu melahirkan anak 10-12 ekor. Jenis kelinci ini memiliki ciri khas bulu putih albino dan mata berwarna merah seperti kelinci lokal (kelinci Jawa).


      2. Flemish Giant

Jenis kelinci berikutnya yaitu Flemish Giant. Kelinci ini bisa mencapai bobot 22 Kg meskipun rata-rata Flemish Giant dewasa bobotnya hanya 15 Kg. Untuk sekarang ini cukup sulit menemukan ras Flemish Giant asli. Di sisi lain usaha peternakan kelinci jenis Flemish Giant mayoritas hanya menggunakan ras hasil silangan yang hasilnya tidak sebesar ras aslinya.

Kelinci Flemish Giant mempunyai ciri fisik tubuh yang panjang dan daun telinga lebar. Warna bulunya sendiri cukup beragam seperti hitam, putih, abu-abu cerah, biru, hitam kecoklatan, abu-abu gelap, dan flawn (cokelat kekuningan). Kelinci ini juga merupakan salah satu jenis kelinci pedaging yang dikembang-biakan karena menurut beberapa orang rasa dagingnya memiliki citra rasa tersendiri.

Kasus yang banyak dialami oleh banyak orang adalah kelinci Flemish Giant cedera di pergelangan kakinya karena tidak mampu menompang berat tubuh mereka yang besar.


      3. Angora Giant

Selanjutnya ialah kelinci Anggora Giant, ras ini tercipta dari hasil persilangan antara Flemish Giant dengan kelinci English Angora yang menciptakan kelinci angora raksasa, berat rata-rata kelinci ini saat dewasa adalah 10 Kg lebih ringan dari kelinci Flemish tetapi karena bulunya yang lebat membuat kelinci ini terlihat lebih besar.


      4. Netherland Dwarf

Seperti namanya yang berarti "Belanda Kerdil", jenis kelinci Netherland Dwarf ukurannya mungil dan pertumbuhannya sangat lambat. Konon jenis kelinci ini dibawa oleh bangsa Belanda ke Indonesia dan dipelihara di perkebunan kolonial. Dibanding jenis-jenis kelinci lain Netherland Dwarf sebenarnya kurang cocok untuk diternakkan, namun penyebarannya sendiri di Indonesia sangat merata.


      5. Satin

Ras kelinci Satin berasal dari Amerika Serikat yang merupakan jenis kelinci hias dan pedaging. Jumlah anak setiap kelahiran mampu mencapai 7-10 ekor dengan bobot 4-5 kg ketika mencapai usia diatas 8 bulan. Jenis kelinci ini mempunyai kuku dan ruas tulang kuat dengan bentuk tubuh panjang, kepala lebar serta lehernya pendek sehingga posturnya terlihat kuat. Kelinci Satin mempunyai warna bulu beragam mulai putih, hitam, coklat, kebiruan, gading, dan Californian (telinga, moncong, ekor, dan ujung kaki warnanya hitam sedangkan tubuhnya berwarna putih).


      6. Rex

Di dunia peternakan kelinci, ras kelinci Rex mungkin masih terdengar baru. Rex adalah kelinci dari Amerika Serikat yang dari dulu dikenal sebagai kelinci hias. Ras Rex lebih cocok diternakkan di area berhawa sejuk dengan suhu ideal 5-15 derajat celcius. Jenis kelinci Rex memiliki bobot rata-rata 3,6 Kg dan mempunyai bulu halus, kuat, dan tidak mudah rontok.


      7. Angora

Jenis kelinci ini terlihat begitu indah dengan ciri khas bulu-bulu tebal dan halus. Bagi masyarakat menengah keatas justru banyak yang memelihara kelinci Angora sebagai kelinci hias. Di dunia ada beberapa jenis kelinci Angora yang sangat terkenal yaitu kelinci Angora peranakan Flemish Giant, Angora peranakan Satin, Angora Jerman, Angora Inggris, dan Angora Perancis.

Berbeda dari jenis-jenis kelinci lainnya, kelinci Angora memiliki ukuran tubuh yang beragam sesuai jenisnya. Ras kelinci Angora Inggris adalah jenis kelinci Angora paling kecil. Ketika dewasa kelinci Angora Inggris rata-rata hanya berbobot 2,3 Kg. Sedangkan untuk kelinci Angora yang paling bongsor adalah jenis Angora peranakan Flemish Giant yang bobotnya bisa mencapai 5 Kg ketika berusia dewasa.


      8. English Spot

Seperti namanya, jenis kelinci English Spot berasal dari Inggris dan mulai dibudidayakan lebih dari satu abad yang lalu. Kelinci yang juga populer disebut English Rabbit ini awalnya adalah hasil perkawinan silang antara kelinci jenis English Lop, Flemish Giant, Angora, Himalayan, Dutch, Silver, dan Patagonian.

Kelinci English Spot mempunyai warna bulu putih dominan dengan beberapa spot warna coklat, abu-abu, juga hitam. Kelinci ini juga memiliki ciri khas garis spot berwarna coklat, abu-abu, atu hitam pada bagian punggungnya. Demikian juga bagian mata, hidung, dan telinga juga dihiasi dengan warna yang sama.


      9. Himalayan 

Mirip dengan kelinci English Spot, jenis kelinci Himalayan didominasi bulu warna putih namun memiliki warna lain di bagian hidung, kaki, dan telinga. Uniknya kelinci Himalayan memiliki mata warna pink, mungkin warna mata paling unik diantara jenis-jenis kelinci lainnya. Kelinci yang memiliki bobot rata-rata 3 Kg ini suka tidur di siang hari dan akan sangat aktif pada malam hari.


      10. Havana

Kelinci Havana termasuk ras kelinci tertua di dunia karena sudah dikembangkan di Belanda sejak tahun 1898 silam. Penyebaran kelinci Havana terbilang cepat, sebab memasuki tahun 1908 jenis kelinci ini sudah tersebar diseluruh daratan Eropa. Baru pada tahun 1916 kelinci Havana dipasarkan di Amerika dan Asia termasuk Indonesia. Dulunya mereka di kembangbiakan oleh beberapa orang antara lain, Fee de Marbourg, Perle Biaya dan Gris Perle de Hal. Kelinci jenis ini telah diakui oleh American Rabbit Breeders Association dalam empat jenis varian warna yang mereka miliki antaranya: coklat, biru, dan hitam. Berat rata-rata mereka adalah antara (2,0 Kg) dan (2,9 Kg).


       11. English Anggora

Kelinci hias jenis ini mirip dengan kelinci anggora, kelompok mereka memiliki ciri bulu yang tebal dan panjang, selain itu mereka juga memiliki ciri yang begitu khas dan sangat berbeda dengan ras kelinci lain nya yaitu pada bagian ujung telinganya tumbuh bulu yang menjuntai dan indah.


       12. Jersey Wooly

Bonnie Seeley dari High Bridge, New Jersey memperkenalkan Jersey Wooly pertama kali di tahun 1984 kepada Konvensi American Rabbit Breeders Association (ARBA) di Orlando, Florida. Hal itu diakui oleh ARBA pada tahun 1988. Saat ini, Jersey Wooly merupakan salah satu kelinci yang paling banyak dipamerkan di pameran lokal dan nasional di Amerika Serikat. Mereka juga terkenal sebagai hewan peliharaan yang sangat jinak.


Jersey Wooly adalah sebuah ras kelinci yang di hasilkan dari sebuah persilangan antara ras kelinci Dwarf Netherland dan ras kelinci Angora Perancis. Hasil persilangan ini mendapatkan seekor kelinci yang mungil dengan warna bulu yang menarik.Untuk ukuran berat badan dari jenis kelinci yang satu ini dapat mencapai 1,5 Kg. (#)

)*sumber: www.okdogi.com

 >>Back to: Artikel dan Tips!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar