#UPDATE INFO:

Rabu, 13 Januari 2016

Jenis Ikan Koi Terpopuler di Indonesia

Pernah melihat kumpulan ikan hias di dalam kolam yang memiliki corak yang unik serta berwarna-warni di kulitnya? Ya! Itu adalah ikan Koi. Ikan Koi merupakan salah satu ikan hias yang sering dipelihara oleh orang banyak.

Biasanya ikan Koi dipelihara di dalam sebuah kolam atau taman air yang jernih sehingga kita bisa dengan mudahnya melihat corak dari jenis dan gambar ikan Koi yang bermacam-macam.

Nama ikan Koi sendiri diambil dari bahasa Jepang, yaitu nishikigoi. Nishikigoi memiliki arti ikan karper. Oleh karena itu, jika ada yang menyebut ikan karper itu berarti yang dia maksud adalah ikan Koi.

Ikan karper sendiri bisa diartikan sebagai ikan yang bersulam emas atau perak. Karena memang corak dan warna yang berada pada kulit ikan Koi terlihat seperti emas ataupun perak.

Selain itu, ikan Koi memiliki nama latin cyprinus carpio. Cyprinus carpio merupakan spesies dari common carp (ikan karper /ikan mas), tetapi ikan Koi berbeda dengan ikan mas (akan dibahas di bawah). Memang ikan Koi dan ikan mas tidaklah sama, tetapi bisa dikatakan masih dalam satu keluarga yang sama.

Ikan Koi memiliki variasi yang dibedakan berdasarkan warna, pola, dan ekskalasinya (pertambahan volume). Warna ikan Koi yang sering kita temui adalah ikan Koi yang memiliki warna putih, hitam, merah, kuning, dan biru.

Berikut ini beberapa jenis dan gambar ikan Koi yang populer di Indonesia. (#)

 #1. Koi Yamato Nishiki

 #2. Koi Tancho Showa

 #3. Koi Tancho Sanke

 #4. Koi Tancho Ghosiki

 #5. Koi Taisho Sanke

 #6. Koi Shusui

 #7. Koi Kin Shiro Utsui

#8. Koi Kikusui

 #9. Koi Aka Matsuba

#10. Koi Platinum Ogon

 )*sumber: www.gizikita.net

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Selasa, 12 Januari 2016

Merawat Kondisi Air Kolam Ikan Koi

(Ilustrasi)

Merawat kondisi air kolam ikan Koi adalah prioritas utama penghobi Koi agar ikan peliharaannya selalu sehat, tidak hanya untuk para pehobi merawat kondisi kolam dan airnya juga wajib dilakukan oleh para pembudidaya ikan Koi, karena memang air kolamlah sarana untuk memelihara ikan, jadi baik buruk kualitas ikan akan turut ditentukan oleh kebersihan kolam.

Merawat kebersihan air kolam juga dilakukan untuk menjaga kualitas warna ikan Koi, hal yang bisa dilakukan diantaranya menjaga selalu kejernihan air, menjaga keseimbangan PH, dan menjaga agar air tidak keruh.

Tips Menjaga Kondisi Air Kolam Ikan

Menjaga kondisi air kolam ikan Koi, yang pertama dengan menyortir jumlah ikan Koi yang anda pelihara disesuaikan dengan luas kolam, agar kandungan amonia dalam air kolam akibat proses kotoran Koi tetap dalam ambang batas yang normal. Penyortiran berkala wajib dilakukan mengingat luas kolam yang stagnan sudah tidak sesuai dengan Koi yang terus tumbuh makin membesar.

Berikan media pembantu untuk menyuplai kadar oksigen air kolam yang cukup untuk kesehatan Koi. Media tersebut misalnya : air terjun mini, filter untuk sirkulasi air yang bagus, dan aerator.

Media Pendukung untuk Merawat Kolam Ikan Koi

Pilih filter air yang bagus agar zat-zat kimia dalam air dapat tersaring dengan sempurna. Sehingga air selalu bersih dan menyehatkan bagi kehidupan Koi.

Sebaiknya bangun kolam dalam tanah sesuai desain yang anda sukai, 70% luas kolam dapat anda jadikan kolam dan sisanya 30% untuk membuat system ruang filter yang mendukung tingkat kebersihan kolam. Kedalam kolam yang baik sekitar 1 sampai 2 m untuk menciptakan suhu air kolam yang stabil di siang dan malam hari. Kolam yang dalam membuat Koi lebih cepat besar dan merasa terlindungi dari gangguan.

Jangan menciptakan area mati dalam kolam anda, system arus air yang baik yaitu air selalu mengalir dari sumber air (air terjun buatan) menuju semua sudut kolam. Hal ini untuk mencegah tumbuh kembangnya bakteri.

Beberapa yang Harus Dihindari untuk Menjaga Kualitas Ikan Koi

Hindari membuat sudut 90 derajat pada sudut-sudut kolam sehingga dapat menciptakan area mati. Sebaiknya membuat sudut lengkung agar air mengalir sempurna. Kuras air kolam Koi anda secara berkala jika dirasa perlu tidakan penggantian air seluruhnya. Jika terdapat indikasi air kolam telah tercampur dengan benda (zat-zat) yang dapat membunuh Koi.

Buatlah di bagian tengah kolam lebih dalam membentuk sudut 20-40 derajat dengan kedua sisi kolam. Untuk mempermudah membersihkan kotoran koi, sehingga anda dapat menjaga kondisi air kolam ikan Koi.

Cara Merawat Kolam Ikan agar Selalu Jernih

Untuk menjaga kejernihan air hal-hal yang bisa kita lakukan diataranya, ada yang harus dilakukan dan ada yang harus dihindari, hal yang harus dilakukan misalnya memasang filter kolam, menjaga PH air dan menjaga kebersihan pipa filter. Memasang filter air pada kolam ikan dapat dilakukan untuk menyaring kotoran dalam kolam yang berupa kotoran ikan itu sendiri atau sisa makanan.

Adapun yang harus dihindari diantaranya, jangan terlalu banyak terkena sinar matahari, karena hal ini akan memicu tumbuhnya lumut. Lakukan juga pengurangan populasi ikan secra berkala, ikan yang selalu tumbuh sedangkan luas kolam yang tidak mungkin bertambah, mengharuskan kita untuk selalu menjaga kepadatan kolam, alternatif yang bisa dilakukan, jangan memelihara terlalu banyak Koi dalam satu kolam, atau buat kolam yang relatif besar.

Nah itulah beberapa cara merawat kondisi kolam Koi yang bisa diterapkan dalam budidaya ikan Koi maupun hanya sekedar hobi saja, semoga bermanfaat. (#)

)*sumber: www.budidayaikankoi.com (Pak Sugito)

>>Back to: Artikel dan Tips!

Senin, 11 Januari 2016

Teknik Memelihara dan Cara Budidaya Ikan Koi

(Ilustrasi)

Ikan Koi atau ikan merupakan salah satu ikan primadona yang banyak digemari oleh masyarakat di berbagai macam belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Keberadaan ikan Koi atau ikan mas memberikan peluang tersendiri untuk para pebisnis dan pembudidaya ikan hias.

Selain karena harganya yang mahal, ikan yang satu ini tergolong mudah untuk dibudidayakan. Permintaan pasar akan ikan yang eksotis ini juga sangat tinggi. Bukan hanya untuk hiasan saja, namun sebagian orang yang hobi dan menggandrungi ikan mas rela merogoh kocek dalam-dalam untuk memiliki ikan Koi yang memiliki jenis tertentu.

Tak heran banyak orang yang tergiur dan ingin coba memelihara dan membudidaya ikan Koi. Sayangnya tak semua orang bisa dan mampu memelihara ikan Koi dengan baik. Salah-salah malah ikan yang niat awalnya dibudidayakan malah mati.

Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu dan harus diperhatikan jika ingin mencoba memeilihara dan membudidayakan ikan Koi. Berikut ulasannya.

      1. Kolam Ikan Koi

Pemeliharaan ikan Koi dapat menggunakan bantuan media mulai dari kolam semen, kolam taman, kolam tanah, sampai dengan kolam terpal. Namun ada beberapa orang yang salah persepsi bahwa memelihara ikan Koi bisa di dalam aquarium. Hal tersebut sebenarnya salah, karena ikan Koi bisa hidup dengan baik hanya di tempat yang luas.

Mayoritas aquarium hanya memiliki luas yang terbatas. Jadi tidak cocok digunakan untuk memelihara ikan warna warni ini. Ukuran kolam ikan Koi yang ideal adalah minimal 1,5 meter x 2 meter, dan dengan kedalaman 80 sampai 50 cm.

Ukuran tersebut terbilang ideal karena jika terlalu dangkal, maka ikan Koi akan terkena paparan sinar matahari secara langsung sehingga mengakibatkan warna tubuhnya menjadi pucat. Selain itu usahakan kolam ikan Koi memiliki jarak dengan bibir kolam sebesar 25 cm untuk menghindari ikan lompat ke luar kolam.

      2. Air

Ikan Koi bisa hidup dengan baik jika habitatnya terjaga kebersihannya. Oleh sebab itu perlu perawatan ekstra untuk menjaga kebersihan dari air tempat hidup ikan Koi. Penggunaan filter berlapis diperlukan untuk menjaga kebersihan dan kejernihan air.

Selain itu juga harus diperhatikan tingkat keasaman air. Untuk pemeliharaan Koi yang baik pH air adalah 6,5 sampai dengan 8,5. Sirkulasi air di dalam kolam Koi juga harus terjaga. Karena itulah harus disediakan pompa yang dapat mengalirkan air sebanyak 25 liter per menit.

Namun jika pembudidaya tidak menggunakan bantuan penyaringan atau filter, maka diharuskan untuk mengganti air kolam dengan air yang bersih minimal sekali dalam dua minggu agar tetap terjaga kebersihannya.

      3. Pakan Ikan Koi

Pakan ikan Koi juga harus diperhatikan jika menginginkan hasil ikan Koi yang berkualitas tinggi. Pemilihan pakan yang bagus juga dapat membantu menjaga kesehatan Koi dan membuat warna kulit ikan Koi semakin terang dan tampak indah.

Pakan Koi sendiri bisa dibedakan menjadi dua, yakni pakan alami dan pakan buatan. Untuk membantu pertumbuhan Koi, dapat diberi makan wheat germ yang mengandung protein mencapai 32 %. Sangat bagus untuk mempercepat pertumbuhan ikan Koi.

Sedangkan pakan yang digunakan untuk membantu membuat warna ikan menjadi lebih terang adalah pakan yang mengandung karoten. Zat karoten tersebut dapat ditemui pada kepiting, salmon, udang-udangan, kutu air, jentik nyamuk, cacing darah, wortel, alga atau ganggang spirullina, sawi, kubis, semangka, sampai dengan cabai hijau. (#)

)*sumber: www.jokowarino.id

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Minggu, 10 Januari 2016

Cara Perawatan Ikan Koi yang Wajib Diketahui

(Ilustrasi)

Bila anda ingin memelihara ikan Koi, kita tentu harus dapat merawatnya dangan baik supaya ikan Koi tetap sehat dan terlihat bagus. Dengan perawatan yang baik ikan Koi akan tumbuh dengan sehat, bertambah besar dan tentu kelihatan menarik. Merawat ikan Koi bukanlah hal yang sulit, terutama bagi yang sudah terbiasa merawatnya. Namun demikian akan lain bila kita masih baru dalam hal merawat ikan Koi.

Perawatan ikan Koi yang salah bisa menyebabkan kematian ikan itu sendiri. Sangat disayangkan, mahal mahal kita beli ikan Koi tapi begitu beberapa hari di rawat malah mati.

Cara Merawat Ikan Koi

      1. Pemberian Pakan

Pakan berfungsi selain untuk membantu pembentukan tubuh ideal dan mencemerlangkan warna pada ikan Koi, juga sebagai media perantara untuk mengobati ikan Koi yang sakit. Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pakan alami atau pakan pakan buatan. Yang terpenting pakan tersebut mengandung gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan ikan Koi. Pakan sebaiknya diberikan dua kali sehari, pagi dan sore agar kebutuhan gizi ikan Koi terpenuhi.

      2. Menjaga Kualitas Air

Filter empat lapis juga perlu dipasang untuk menjaga kebersihan dan kelancaran pasokan air. Filter empat lapis adalah filter yang terdiri dari filter pertama yang terdiri dari kerikil, pasir, dan ijuk yang berfungsi menyaring sampah dan Lumpur yang mengotori kolam.

Filter kedua berupa karbon zeolit yang berfungsi menghilangkan racun, bau tak sedap, dan membunuh bibit penyakit. Filter ketiga berupa pestisida yang tak mematikan bakteri pengurai yang berperan dalam proses penjernihan air kolam. Sedangkan filter keempat berupa tanaman atau bebatuan yang dapat mengikat kotoran.

)*sumber: www.bibitikan.net

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Sabtu, 09 Januari 2016

Tips Lengkap Memelihara Ikan Koi

(Ilustrasi)

Memelihara ikan Koi di kolam halam rumah merupakan hal yang sangat menyenangkan, karena Koi mempunyai fisik yang indah dan unik mampu menyejukan pandangan dan menentramkan pikiran. Ikan Koi merupakan ikan asli yang berasal dari Jepang. Masyarakat Jepang sangat mempercayai kalau ikan ini membawa hoki bagi pemiliknya. Ikan ini juga dipercaya oleh masyarakat Jepang sebagai simbol cinta dan persahabatan yang abadi.

Terlepas dari itu semua bagi pecinta Koi pemula tentu banyak hal yang harus dipahami dan dipertimbangkan sebelum memulai memelihara ikan Koi. Banyak pecinta Koi pemula stress karena Koi yang dibeli dengan harga mahal mati setelah dimasukkan ke dalam kolam, alih-alih ingin mencari hiburan dengan melihat keindahan Koi berenang di kolam tetapi malah pusing melihat ikan Koi mengapung di kolam dan terus-terusan mati.

Tips Membeli Ikan Koi

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli Koi antara lain:

       1. Kualitas Koi

Kualitas Koi sesungguhnya sulit dilukiskan dengan kata-kata. Kualitas yang tinggi merupakan perpaduan antara warna-warna putih, merah, hitam, dan bentuk badan secara keseluruhan.

       2. Pola Warna Koi

Semua tanda-tanda dalam tubuh Koi haruslah seimbang. Bagian putih pada mulut dan bagian ekor paling penting. Kepala yang membentuk huruf seharusnya ideal.

       3. Warna Koi

Warna Koi yang dianggap bagus adalah yang benar-benar cemerlang. Artinya Jika dalam seekor Koi terdapat warna putih, maka putihnya harus benar-benar putih tanpa ada gradasi kehitam-hitaman.

       4. Bentuk Badan Koi

Bentuk badannya bisa dilihat saat Koi berenang, karena bentuk badan yang sempurna akan berpengaruh langsung pada gaya berenangnya. Demikian pula sebaliknya.

Cara Memelihara Ikan Koi yang Baik dan Benar

  • Pertama kita harus persiapkan kolam Koi yang benar dan yang mendukung untuk Koi nyaman hidup dan berenang dikolam tersebut, antara lain: jaga kualitas air kolam Koi karena itu merupakan penentu keberhasilan dalam merawat Koi. Caranya Kolam Koi harus terbebas dari zat-zat kimia, biasanya kolam Koi baru yang terbuat dari semen masih menyisakan bau yang berbahaya. Rendam kolam dengan air sampai beberapa hari suapaya bau semen hilang sekiranya seminggu terus kita ganti air dan seminggu kemudian kita ganti air lagi dan rendam selama 5-7 hari baru isi dengan ikan biasa dulu untuk cek air kolam apakah layak untuk dihuni ikan. Kualitas air untuk mendukung perkembangan Koi secara optimum adalah sebagai berikut:
          1. Suhu air berkisar 24-26°C;
          2. pH 7,2-7,4 (agak basa);
          3. Oksigen minimal 3-5 ppm;
          4. CO2 max 10 ppm;
          5. Nitrit max 0,2.
  • Beli ikan Koi jangan dipasar ikan kalau kamu tidak bisa mengkarantina ikan Koi, karena biasanya di pasar ikan itu bukan Koi karantina tapi Koi baru yang stress karena dari perjalanan jauh pengiriman. Dan ikan Koi yang stress pasti membawa penyakit, nah kalau dicampur ikan Koi lama pastilah game over semua.
  • Memilih Koi yang sehat cirinya lihat ingsang -nya kalau membiru Koi tersebut berpenyakit, kalau nafasnya tidak normal alias keburu-buru ikan tersebut stress, lihat badannya ada yang bercak merah atau siripnya merah jangan dibeli.
  • Jumlah Koi jangan terlalu bayak di dalam kolam, sesuaikan ukuran kolam dengan jumlah ikan yang dipelihara. Kolam penuh Koi membuatnya tidak tumbuh optimal dan mudah terserang penyakit.
  • Berikan makanan secukupnya dan pilihlah makanan Koi yang berkualitas seperti “San Koi” maupun lainnya yang khusus supaya terjamin kesehatannya.

Cara karantina Koi Sakit dan Koi Baru:
 
  • Pisahkan Koi yang sakit dengan cara memperhatikan perilaku ikan setiap saat. Ikan sakit biasanya menunjukkan perilaku yang tidak biasa, segera dikarantina dan diobati, dimana kekurangan oksigen juga menjadi penyebab kematian ikan Koi. Perhatikan apakah Koi selalu mengambang di pemukaan air sampil membuka mulutnya, perilaku ini akan lebih nampak di waktu subuh,jika demikian tambahkan aerator. Kalau ada tanda-tanda seperti itu langsung saja dipisahkan dan beri obat healthy fish yang warnanya biru lalu masukan Koi kedalam kolam karantina selama setengah hari; kemudian ganti air bersih selama 3 jam kemudian, da beri lagi obat tersebut selama sehari. Setelah itu cek di air bersih lagi apakah Koi sudah sembuh.
  • Jika menambah ikan baru hendaknya dikarantina terlebih dahulu, pastikan tidak membawa penyakit. Setelah pasti tidak membawa penyakit baru dimasukkan ke dalam kolam. Sistem karantinanya sama dengan cara mengkarantina Koi sakit.

Kolam Ikan Koi

Ikan Koi bisa dipelihara di kolam semen, kolam tanah, kolam taman. Merawatan ikan Koi dalam aquarium tidak dianjurkan. Karena Koi membutuhkan areal berenang luas dan dalam. Selain itu, keindahan Koi terletak pada punggungnya yang berwarna-warni. Kalau dipelihara dalam aquarium keelokan tubuh dan warna Koi tidak terlihat maksimal.

Ukuran kolam Koi dianjurkan minimal 1,5 x 2 m dengan kedalaman 80-50 cm. Jika kolam telalu dangkal, badan ikan akan terus-menerus kena sinar matahari. Terlalu banyak kena sinar matahari dapat merubah warna tubuh Koi jadi pucat dan pertumbuhan terhambat.

Perlu diperhatikan jarak air ke bibir kolam minimal 25 cm berguna untuk mencegah Koi melompat ke daratan. Kolam harus dilengkapi saluran pembuangan di bagian bawah. Di bagian atas kolam dipasang pipa untuk menyalurkan air bersih yang telah diendapkan.

Air untuk Ikan Koi

Filter empat lapis perlu dipasang untuk memperhatikan kebersihan dan kelancaran pasokan air. Filter empat lapis adalah:
  • Filter pertama terdiri dari kerikil, pasir, dan ijuk berfungsi menyaring sampah dan lumpur yang mengotori kolam.
  • Filter kedua berupa karbon zeolit berfungsi menghilangkan racun, bau tak sedap, dan membunuh bibit penyakit.
  • Filter ketiga berupa pestisida yang tak mematikan bakteri pengurai yang berperan dalam proses penjernihan air kolam.
  • Filter keempat berupa tanaman atau bebatuan yang dapat mengikat kotoran.

Derajat keasaman (pH) air yang cocok untuk pertumbuhan Koi adalah 6,5-8,5. Untuk memperhatikan sirkulasi air bisa dipasang pompa yang mampu menyalurkan air sebanyak 25 liter per menit. Dengan cara ini, air kolam tak perlu sering dibersihkan, tapi perlu membersihkan filter dan bak filter. Caranya, semprot filter dengan air bersih sekitar 5-10 menit.

Bila menggunakan penyaring ini, sebaiknya penggantian air lakukan dua minggu sekali. Tujuannya untuk membuang zat-zat racun dari sisa-sisa makanan yang terurai menjadi nitrit yang berbahaya bagi kesehatan ikan.

Cara Memberi Makan Ikan Koi

Pakan berfungsi untuk membentuk tubuh ideal dan mencemerlangkan warna pada ikan Koi, juga sebagai media perantara untuk mengobati ikan Koi yang sakit. Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pakan alami atau pakan buatan. Pakan tersebut mengandung gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan ikan Koi. Pakan sebaiknya diberikan dua kali sehari, pagi dan sore agar kebutuhan gizi ikan terpenuhi.

Jenis pakan yang digunakan untuk memacu pertumbuhan ikan Koi agar tubuh ideal adalah “Wheat Germ”. Pakan terbuat dari bahan yang mengandung protein tinggi, seperti gandum, tepung udang, tepung ikan, dan bungkil kacang kedelai.

Kandungan protein sekitar 32%. Selain itu wheat germ juga mengandung vitamin A,D, E, K, B2,B6, B12, niasin, vitamin C dan unsur-unsur mineral lain seperti kalsium, choline chloride, panthetonate, trace mineral, dan antioksidan.

Sementara, pakan untuk mencemerlangkan /mempertajam warna Koi adalah pakan mengandung zat karoten. Zat tersebut dapat merangsang munculnya warna pada ikan Koi. Secara alami di dalam tubuh ikan Koi terdapat zat karoten berupa antaxanthin menghasilkan warna merah, dan lutein menciptakan warna kuning kehijauan.

Pakan ikan Koi yang mengandung zat karoten diantaranya; wortel, alga atau ganggang spirullina, dan chlorella, semangka, sawi, kubis dan cabai hijau. Sedangkan pakan dari hewan bisa diberikan kepiting, udang-udangan, krill, trout, salmon, kutu air, jentik nyamuk, cacing rambut, dan cacing darah. (#)

)*sumber: www.dunia-hewan.net

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Jumat, 08 Januari 2016

Memelihara Koi bagi Pemula

(Ilustrasi)

Memelihara Koi merupakan hobi yang sangat menyenangkan, karena keindahan ikan Koi mampu menyejukkan pandangan dan menenteramkan pikiran. Koi berukuran jumbo yang berenang-renang di sekitar rumah menjadi hiburan tersendiri melepas kepenatan sehari bekerja. Sebagian masyarakat Jepang berkeyakinan bahwa memelihara Koi dapat mendatangkan hoki bagi pemiliknya. Akan tetapi sebagian orang tidak terlalu peduli dengan hal tersebut.

Yang jelas beberapa pecinta Koi memiliki pengalaman memelihara Koi dengan penuh ketekunan dan kesabaran, karena hobi tanpa disadari menghasilkan Koi dengan kualitas unggul dan menang dalam berbagai kontes akhirnya Koi -nya di hargai dengan harga mahal, mungkin ini yang disebut dengan hoki dalam memelihara Koi.

Terlepas dari itu semua bagi pecinta Koi pemula tentu banyak hal yang harus dipahami dan dipertimbangkan sebelum memulai memelihara ikan Koi. Banyak pecinta Koi pemula harus stress karena Koi yang dibeli dengan harga mahal mati setelah dimasukkan ke dalam kolam, alih-alih ingin mencari hiburan dengan melihat keindahan Koi berenang di kolam tetapi malah pusing melihat ikan Koi mengapung di kolam dan terus-terusan mati.

Jangan cemas, berikut ada beberapa tips dalam memelihara Koi bagi pemula, meski tidak menjamin 100% keberhasilan dalam memelihara Koi tetapi paling tidak meminimalkan resiko kematian.

      1. Persiapan Kolam Koi yang Baik

Kualitas air kolam Koi merupakan penentu keberhasilan dalam memelihara Koi, ahli Koi mengatakan bahwa memelihara Koi adalah menjaga kualitas air kolam yang baik. Kolam Koi harus terbebas dari zat-zat kimia, biasanya kolam Koi baru yang terbuat dari semen masih menyisakan bau yang berbahaya. Hilangkan terlebih dahulu dengan merendam dengan air sampai beberapa hari, dan jangan buru-buru memasukkan Koi ke dalam kolam. Setelah direndam buang air dan isi dengan air bersih.

      2. Memilih Koi yang Sehat

Banyak Jenis dan kualitas Koi tersedia di pasaran dan Koi Farm, dari yang berharga murah sampai berharga mahal. Pilih yang sesuai kondisi keuangan dan selera, yang penting Ikan Koi dalam Kondisi Sehat. Sebagian pecinta Koi menyarankan lebih baik memelihara Koi dengan kualitas baik 3 ekor daripada memelihara Koi jelek dengan jumlah 100 ekor.

      3. Menyesuaikan Ukuran Kolam

Jumlah Koi jangan terlalu padat di dalam kolam, sesuaikan ukuran kolam dengan jumlah ikan yang dipelihara. Kolam padat membuat koi tidak tumbuh optimal dan mudah terserang penyakit.

      4. Memberi Makan Koi

Jumlah makanan yag diberikan jangan berlebihan dan pilih makanan yang berkualitas baik. Banyak makanan Koi tersedia di pasaran dari yang berharga murah sampai mahal. Makanan Koi yang baik biasanya mahal karena sebagian diimpor dari Jepang. Selain makanan bermutu baik juga disesuaikan dengan kualitas Koi. Jangan sampai Koi berharga Rp 20 ribu diberi pakan seharga Rp 150 ribu per /Kg, hanya akan membuat kantong kering tapi pertumbuhan Koi tidak sebanding dengan dana. Memberikan makanan secara berlebihan membuat kolam cepat keruh,berapapun makanan yang diberikan Koi akan tetap makan tetapi segera dikeluarkan menjadi kotoran.

      5. Menjaga Kualitas Air Kolam dalam Kondisi Bersih

Kualitas air hendaknya dijaga selalu stabil dalam kondisi bersih, jangan sampai ada perubahan suhu dan kondisi air yang sangat mencolok. Menjaga Kualitas air kolam dilakukan dengan membuat sistem filter yang baik. Selain dengan sistem filter kolam yang baik, perlu penggantian air sebanyak 10% maksimum 1 minggu sekali, jika diperlukan lebih sering dari itu. Faktor penentu warna Koi antara lain kualitas Koi /bloodline (70%), air (20%), dan faktor lainnya (10%).

      6. Mengkarantina Ikan Baru

Jika menambah ikan baru hendaknya dikarantina terlebih dahulu, pastikan tidak membawa penyakit. Setelah pasti tidak membawa penyakit baru dimasukkan ke dalam kolam.

      7. Memperhatikan Prilaku Ikan

Perhatikan perilaku ikan setiap saat, ikan sakit biasanya menunjukkan perilaku yang tidak biasa, segera dikarantina dan diobati. Kekurangan oksigen juga menjadi penyebab kematian ikan Koi, perhatikan apakah Koi selalu mengambang di pemukaan air sampil membuka mulutnya, perilaku ini akan lebih nampak di waktu subuh, jika demikian tambahkan aerator.

      8. Koi bagi Pemula

Memelihara Koi bagi pemula sebaiknya dilakukan dari ukuran kecil kurang lebih 10-20 cm agar dapat belajar mengamati perkembangan Koi dari waktu ke waktu. Pada ukuran tersebut biasanya sudah cukup mudah untuk dipelihara dan harga masih cukup murah.

Nah, demikian teman-teman beberapa info yang bisa dibagi. Moga artikel ini bermanfaat. Selamat memelihara Koi! ... (#)

)*sumber: www.centralkoi.com

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Kamis, 07 Januari 2016

Tips Perlunya Vaksinasi pada Anjing dan Kucing

(Ilustrasi)

Mengapa Anjing dan Kucing Perlu Vaksin?

Salah satu rutinitas yang harus dilakukan oleh pemilik hewan kesayangan adalah vaksinasi. Tidak berbeda dengan manusia, vaksinasi memiliki tujuan untuk memberikan kekebalan secara imunologis kepada hewan kesayangan agar nantnya hewan memiliki pertahanan tubuh yang baik terhadap agen penyakit infeksi (imunitas). Sistem imun memiliki peranan yang sangat penting, salah satu fungsi penting sistem ini adalah melindungi kucing dan anjing dari berbagai infeksi yang disebabkan agen penyakit seperti virus, bakteri, maupun parasite.Vaksin merupakan bahan antigenik yang telah dimodifikasi dari bagian virus atau bakteri, ataupun dari mikroorganisme yang telah dilemahkan sehingga dapat memicu timbulnya kekebalan tubuh tanpa menyebabkan gangguan yang berarti.

Vaksin telah menjalani serangkaian uji coba secara klinis dari segi kualitas dan kuantitas sebelum dipasarkan dengan tunjuan untuk memastikan vaksin tersebut protektif, aman dan dan efektif dalam mencegah penyakit. Vaksin mengandung antigen yang ketika diberikan dalam bentuk injeksi, nasal maupun oral, dapat menyebabkan sistem imun merespon dengan memberikan proteksi terhadap tubuh berupa pembentukan antibodi, sel memori akan terbentuk sehingga apabila terdapat penyakit yang spesifik dengan vaksin tersebut, antibodi yang dihasilkan akan mampu mencegah tubuh dari penyakit. Pada kucing dan anjing biasanya bentuk sediaan vaksin adalah injeksi.

Membangun Sistem Imunitas hewan kesayangan

Vaksinasi dapat mencegah terjadi gangguan kesehatan dan tingkat kematian yang tinggi pada hewan kesayangan, akibat terserang infeksi penyakit virus mapun bakteri. Hingga saat ini, penyakit yang disebabkan oleh virus belum ada obat yang efektif untuk mengatasi infeksi tersebut, yang dapat membuat hewan bertahan adalah sistem imunitas tubuh hewan. Anjing dan kucing yang telah divaksin akan memiliki kekebalan tubuh lebih tinggi dari sebelumnya, dimana kekebalan ini menjadi tameng pertama saat agen infeksius masuk ke dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan gejala penyakit.

Yang perlu diperhatikan sebelum hewan divaksinasi

Saat hewan akan divaksinasi, hewan harus dalam kondisi sehat, karena vaksinasi merupakan suatu tindakan memasukkan bibit penyakit yang dilemahkan dengan tujuan untuk merangsang sistem imun. Kondisi tubuh hewan harus sehat secara klinis, artinya temperatur tubuh normal ( 38-39,5°C), nafsu makan baik, tidak diare, tidak batuk,tidak bersin, dan tidak terjangkit parasit seperti kutu. Tidak disarankan melakukan vaksinasi pada saat kondisi tubuh lemah, baru dalam perjalanan jauh, pada saat hamil, maupun hewan yang baru diadopsi. Disamping itu lebih baik telah dilakukan deworming (pengobatan cacing) sebelum divaksinasi.

Penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian vaksin pada hewan

Pada kucing vaksin yang umum diberikan biasanya mengandung antigen spesifik untuk penyakit yang disebabkan Feline panleukopenia virus, Calici virus, Rhino trachetis virus , chlamidia dan Rabies. Sedangkan pada Anjing, antigen yang dikandung spesifik pada Parvo virus, Distemper virus, Hepatitis virus, Parainfluenza, Leptospira dan Rabies.

Waktu yang tepat untuk vaksinasi pada Anjing dan Kucing

Kucing dan anjing secara alami menerima antibodi maternal dari kolostrum air susu induknya. Setelah lebih kurang 2 bulan, antibodi anak akan menurun sehingga sangat rentan terjangkit penyakit. Maka dari itu, vaksinasi dianjurkan sedini mungkin pada anak anjing dan kucing dimulai pada usia 8-9 minggu, lalu dilakukan pengulangan / booster 3-4 minggu kemudian. Setelah booster pertama, berikan waktu 12 bulan untuk memastikan tingkat proteksi yang diberikan vaksin cukup kuat. Setelah itu frekuensi booster selanjutnya dapat diberikan 1-3 tahun tergantung jenis vaksin, penyakit dan risiko paparan. Kucing dan anjing yang hidup dalam populasi yang padat biasanya membutuhkan vaksinasi tahunan karena risiko paparan terhadap penyakit lebih tinggi.

Efek samping pasca pemberian vaksin pada kucing

Efek samping pasca pemberian vaksin sangat jarang terjadi. yang paling sering berupa reaksi ringan, seperti sakit atau bengkak pada daerah injeksi, demam, lemas, dan berkurangnya nafsu makan. Hal tersebut hanya akan terjadi selama beberapa jam sampai beberapa hari, dan selanjutnya kembali normal. Setelah dilakukan vaksinasi, ada baiknya anda mengawasi peliharaan anda secara intesif dan menjaga komunikasi dengan dokter hewan pribadi, karena pada kasus tertentu (meski sangat jarang), alergi terhadap adjuvant/bahan-bahan tambahan pada vaksin dapat menyebabkan shock anafilaksis, dengan gejala sesak nafas, muntah, dan kejang. Jika kondisi itu terjadi pada hewan kesayangan anda setelah vaksinasi, segera datangi dokter hewan terdekat untuk mendapatkan perawatan darurat.

)*sumber: www.pecintasatwa.com (Herinda Pertiwi, drh, MSi)

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Rabu, 06 Januari 2016

Jenis-jenis Kucing yang Paling Digemari Cat Lovers

(Ilustrasi)

Kucing merupakan jenis binatang yang cukup populer di manca negara, bahkan di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk memilih jenis hewan tersebut sebagai peliharaannya. Mungkin yang disebabkan mereka memilih hewan tipe ini, karena keindahan bulunya, kebaikan sifatnya, serta karakteristiknya yang unik dan menarik, sehingga memang pantas dan tepat untuk di jadikan hewan peliharaan. Berikut adalah jenis-jenis kucing populer di Indonesia yang perlu anda ketahui.

        1. Persia

Kucing Persia adalah ras kucing yang paling populer di dunia, asal mula kucing ini berasal dari Persia yang pada detik ini (disebut dengan negara Iran). Namun saat ini kucing Persia lebih dikembangkan di negara Inggris dan Amerika yang pada realitasnya sudah menjadi distributor terbesar untuk penghasil kucing Persia.


  • Nama: Persia
  • Asal: Iran
  • Standar Ras: TICA, FIFe, CFA, ACF, CCA, AACE, ACFA /CAA
  • Karakter: Pendiam, penyayang, tidak terlalu aktif, setia
  • Jenis: Persia peaknose, Persia flatnose, Persia himalaya, dan Persia medium
Bentuk fisik Persia pada umumnya adalah dengan hidungnya yang pesek dan muka bulat. Mereka juga memiliki ciri fisik pada bagian tubuhnya yang bulat pendek dan ukuran kaki yang pendek, serta pada bagian rambutnya yang panjang dan halus. Dan untuk makanan kucing Persia, mereka lebih cocok mengkonsumsi makanan kering dan basah yang umumnya dijual khusus di toko hewan.

       2. Persia Himalayan

Kucing Himalaya adalah jenis kucing yang telah lama di kenal dunia dari ratusan tahun silam, namun kucing ini baru di kenal di benua Eropa sekitar tahun 1950-an dengan nama yang lebih di kenal Colour Point Persian.

Jenis kucing ini tergolong sangat unik. Uniknya kucing ini merupakan hasil persilangan kucing Siam dan Persia, sehingga menghasilkan seekor jenis kucing yang sangat lucu dan menarik dengan nama kucing Himalaya.


  • Nama: Persia Himalayan
  • Asal: Amerika Serikat
  • Standar Ras: TICA, CFA, CCA, AACE, ACFA /CAA
  • Karakter: Aktif, senang bermain, dan tidak senang bermalas-malasan
  • Warna: Seal point (cokelat kehitaman), blue point (abu abu), lilac point (abu-abu kecoklatan), red /flame point (krem kemerahan), cream point (krem), dan chocolate point (cokelat)
Ciri ciri fisik yang di miliki kucing Himalaya adalah hidung yang pesek dan bulu tebal seperti Persia longhair, kelompok jenis ini juga memiliki corak warna badan yang sangat unik, yang diambil dari keturunan kucing Siamese (colour point di bagian tubuhnya), ditambah lagi dengan mata birunya kucing Himalaya yang merupakan bentuk identik dari keturunan ras kucing Siamese.

Wah, pastinya menarik ya! Untuk soal makanan kucing Himalaya, baiknya anda gunakan makanan kering dan basah yang di jual di toko hewan terdekat.

      3. Russian Blue

Asal mula kucing ini berasal dari sebuah pelabuhan Arkhangelsk di Rusia. Russian Blue adalah jenis kucing berambut pendek dengan warna bulu abu abu kebiruan dan mempunyai mata hijau yang cukup menarik jika anda melihatnya secara langsung.


  • Nama: Russian blue
  • Asal: Russia
  • Standar Ras: TICA, FIFe, WCF, CFA, ACF, GCCF, CCA, AACE, ACFA /CAA
  • Karakter: Cerdas, penasaran, ramah, pemalu dan sensitif
  • Berat badan rata-rata dewasa: 3,5-7 Kg atau 7,7-15,4 Pon
Jenis kucing ini terbilang bisa di sejajarkan dengan kelompok kucing cerdas di dunia. Karakteristik pada kucing Russian Blue memang cukup menarik, selain mereka bisa di katakan cerdas, ternyata jenis kucing ini mempunyai sifat yang sangat erat dengan pemiliknya. Namun, kelompok kucing Russian Blue ini sedikit agak pemalu dengan orang asing yang belum di kenalnya.

Untuk bentuk makanan kucing Russian Blue cukup dengan makanan kering dan basah, biasanya untuk jenis makanan tersebut di jual di setiap toko hewan di Indonesia.

        4. Domestik /Kampung Indonesia

Kucing domestik adalah salah satu kucing populer di dunia, siapapun tahu jenis kucing ini, mungkin karena penampilannya yang sering terlihat di jalan jalan kota, gang dekat rumah, bahkan lewat di depan rumah anda sendiri. Kucing domestik umumnya memiliki karakter dan sifat bawaan yang cukup baik, seperti mandiri, ingatan yang tajam, serta fisik yang kuat. Walaupun kucing ini terlihat agak liar dan menyeramkan sebaiknya jangan memandang sebelah mata dulu, Karena pada faktanya kucing tersebut mempunyai beberapa kelebihan yang mungkin sering di abaikan sebelumnya.


  • Nama: Kucing kampung
  • Karakter: Liar, kuat, energik, pemburu, dan aktif
Berbagai kelebihannya pada kucing domestik antara lain, ternyata bisa di jinakkan dan dijadikan sahabat dengan baik dan selain itu kucing domestik juga bisa menjaga rumah anda dari serangan tikus yang menjengkelkan. Dalam melakukan perawatan kucing domestik, bisa di katakan cukup mudah dan murah meriah. Karena untuk jenis kucing ini termaksud kelompok kucing yang mandiri, tidak manja, fisik yang baik serta tidak hobi pilih pilih makanan.

Perlu di ketahui juga, ternyata kucing ini telah menarik perhatian pecinta kucing di Indonesia, yang akhirnya melahirkan sebuah komunitas dengan nama PKDI (Pecinta Kucing Domestik Indonesia ).

       5. Turkish Anggora

Anggora adalah kelompok kucing alami yang tertua di dunia. Desas desusnya kucing ini sangat sering di kaitkan dengan mitos dari legenda di wilayah asal (Turki). Walaupun demikian, bukan berarti kucing anggora berasal dari Turki, karena sampai saat ini para peneliti hewan di dunia juga belum mengetahui kucing tersebut berasal dari mana.

Anggora saat ini memang sangat populer dan terkenal di Indonesia, mereka merupakan jenis kucing berbadan sedang dengan bulu yang cukup panjang dan cantik. Ciri ciri fisik pada kucing Anggora umumnya sangat berbeda dengan kucing Persia, kelompok mereka memiliki bentuk kepala segitiga dan memiliki bentuk hidung yang cukup mancung serta bulu yang agak panjang di bagian lehernya (seperti singa).


  • Nama: Anggora
  • Asal: Turki
  • Standar Ras: TICA, FIFe, WCF, CFA, CCA, ACFA /CAA
  • Karakter: Anggun, lincah, energik, dan aktif
Kucing jenis ini baiknya disediakan mainan di sekitarnya, serta perhatikan dirinya dan kebersihan pada lingkungannya. Dalam memandikan kucing Anggora sebaiknya secara rutin di lakukan, karena dengan sifatnya yang aktif akan memberikan dampak kucing tersebut cepat kotor. Baiknya mandikan kucing Anggora 1 hari sekali dengan shampo kusus anti kutu yang di sediakan di toko hewan dekat rumah anda.

       6. American Shorthair

Kucing ras American Shorthair adalah keturunan dari ras European Shorthair dan British Shorthair. Awalnya kucing ini di kenal dengan sebutan Shorthair, lalu memiliki nama populer dengan nama Domestic Shorthair di tahun 1960. Seiring berjalannya waktu pada tahun 1966 kucing tersebut berubah nama menjadi American Shorthair, dan terkenal nama tersebut sampai detik ini.


  • Nama: American Shorthair
  • Asal: Amerika Utara
  • Standar Ras: TICA, WCF, CFA, CCA, AACE, ACFA /CAA
  • Karakter: Kuat, cerdas, pintar berburu, baik, ramah,tenang, senang bermain dan mudah beradaptasi
Kucing American Shorthair memiliki ukuran badan yang sedang, otot kaki yang bagus serta cakar yang kuat. Bentuk badan mereka di selimuti bulu badan yang pendek dan tebal, yang berfungsi melindungi dirinya dari cuaca ekstrim saat musim dingin. Realitasnya American Shorthair adalah salah satu kucing yang memiliki bentuk fisik yang kuat serta kesehatan tubuh yang baik.

Untuk jenis makanan pada American Shorthair, biasanya mereka sangat menyuai jenis makanan basah yang segar seperti ikan, daging dan ayam.

      7. Siamese

Kucing Siam merupakan jenis kucing oriental, menurut informasi kucing ini berasal dari Thailand. Siamese bisa di katakan kucing yang cukup populer di dunia, banyak kalangan pecinta kucing yang ingin memelihara kucing jenis tersebut. Sejarah kucing Siamese mulai di kenal dunia saat kemunculan pertamanya di Eropa, yang pada saat itu di berikan pada Duta Besar Inggris di Thailand pada abad ke- 18.


  • Nama: Siamese
  • Asal: Thailand
  • Standar Ras: TICA, CFA, ACF, CCA, ACFA /CAA
  • Karakter: Ramah, suara lembut, cerdas, rasa ingin tahu, dan lincah
Siamese memiliki ciri fisik, tubuh ramping, ekor yang panjang dan mata yang berawarna biru. Pola warna yang di miliki kucing Siamese identik dengan colour point yang menggambarkan ciri khas kucing ini. Berat badan Siamese jantan umumnya 4-7 Kg dan untuk betina paling besar 5 Kg. Untuk jenis makanan kucing Siamese, baiknya gunakan basah untuk memberikan asupan terbaik terhadap mereka. Gunakan makanan basah seperti daging ayam, daging ikan, dan sapi.

Namun biasanya kucing ini juga mau di beri makanan kering yang tersedia di toko hewan.

        8. Norwegian Forest

Ras kucing Norwegian Forest menurut sejarah berasal dari sebuah daerah yang bernama Norway, nenek moyang kucing ini di percaya berasal dari hutan hutan di Norwegia dan Skandinavia. Menurut informasi keunikan pada kucing ini ada di bulunya. Bulu mereka akan panjang dan tebal saat musim dingin datang dan akan menipis (rontok) di musim semi tiba. Keunikan lainnya pada kucing ini juga memiliki bulu yang pendek berwarna gelap, dan bulu yang panjang berwarna terang.


  • Nama: Norwegian Forest
  • Asal: Norwegia
  • Standar Ras: TICA, FIFe, CFA, ACF, CCA, AACE, ACFA /CAA
  • Karakter: Ramah, pendiam, dan jarang mengluarkan suara keras (berisik)
Kucing Norway adalah kelompok kucing yang ramah, pendiam dan jarang mengeluarkan suara keras, pada umumnya, banyak yang berpendapat kucing tersebut akan bersuara keras ketika tinggal bersamaan dengan anjing. Untuk jenis makanan makanan kucing Norway baiknya gunakan makanan kering dan basah yang di sedikan toko hewan terdekat.

      9. Maine Coon

Maine Coon merupakan jenis kucing tertua di dunia, kucing jenis ini berasal dari Maine (Amerika Serikat). Menurut sejarah kelompok kucing ini memiliki keturunan dari kucing ras Anggora dan ras Norwegian Forest.


  • Nama: Maine Coon
  • Asal: Amerika Serikat
  • Berat badan jantan: 6-9 Kg
  • Berat badan betina: 4-6 Kg
  • Karakter: Kuat, berotot, indiependent, aktif, dan senang dengan pemiliknya
Bentuk fisik pada mereka memiliki badan yang besar dan tinggi, berat badannya sekitar 6-9 Kg untuk yang jantan dan betina sekitar 4-6 Kg. Untuk ketinggian pada kucing ini kurang lebih bisa mencapai 1 meter umumnya. Maine Coon juga memiliki bulu yang lebat, lembut, halus dan memiliki ketahanan cukup baik dengan air. Sifat dan kepribadian kucing ini sangat menarik, mereka cukup independen, aktif dan senang dengan pemiliknya.

Makanan yang di sukai kucing Maine Coon biasanya jenis makanan basah dalam bentuk besar dan segar, seperti daging sapi, daging ikan, dan ayam.

      10. Sphynk

Kucing sphynx merupakan jenis kucing yang memiliki bulu sangat pendek, kalo di lihat sepintas kucing tersebut tampak tidak memiliki bulu sama sekali. Namun jika di teliti lebih lanjut kucing ini di tumbuhi rambut halus di berapa bagian tubuhnya,seperti di telinga, kaki, ekor, dan organ vitalnya.


  • Nama: Sphynx
  • Asal: Kanada
  • Standar Ras: TICA, FIFe, CFA, CCA, AACE, ACFA /CAA
  • Karakter: Aktif, setia, cerdas, dan penyayang
Sejarah kucing ini berasal dari Kanada, namun nama pada kucing ini di ambil dari patung Sphynx yang berada di Mesir. Ciri-ciri umum pada kucing ini antara lain memiliki badan sedang, tegak, dan bulat pada di bagian perutnya. Pada bagian kepala kucing tersebut memiliki bentuk segitiga dan cukup panjang. Kucing Sphynx juga mempunyai leher yang panjang, berotot dan bulat. Kaki pada kucing tersebut juga proporsional dengan ukuran tubuhnya.

Untuk makanan kucing Sphnyx, kucing ini lebih tertarik mengkonsumsi makanan basah dan kering yang berada di toko hewan. (#)

)*sumber: www.okdogi.com

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Selasa, 05 Januari 2016

10 Cara Merawat Kucing untuk Pemula

(Ilustrasi)

Kucing adalah salah satu hewan peliharaan yang paling disukai manusia. Selain lucu, perilaku kucing juga sangat menggemaskan. Namun, tahukah Anda cara merawatnya? Semua hewan memiliki sifat sensitif yang harus dipahami manusia. Jika Anda seorang pemula dan ingin tahu tentang cara merawat kucing, berikut adalah beberapa tips dasar dari Boldsky.com.
  1. Anak kucing membutuhkan jumlah gizi dua kali lebih besar dibanding kucing dewasa. Meskipun ia membutuhkan lebih banyak nutrisi, itu bukan berarti Anda harus memberinya makan berlebihan. Setelah 5-6 minggu, berikan makanan secara rutin 4 kali setiap hari.
  2. Jangan berikan makanan anjing untuk kucing! Makanan anjing tidak mengandung taurin, nutrisi yang dibutuhkan kucing untuk mencegah penyakit jantung dan penglihatan kabur.
  3. Setelah 8-10 bulan, Anda bisa membiasakannya untuk makan makanan rumah seperti nasi dan susu (makanan khusus kucing /cat food lebih direkomendasi -Red.). Kebiasaan ini harus Anda lakukan sejak dini.
  4. Tidak perlu memandikan kucing secara teratur. Ketika bulu kucing mulai berbau, Anda dapat memandikannya dengan air dingin. Air panas dapat merusak bulu dan menyebabkan iritasi kulit pada kucing.
  5. Sikat bulu kucing secara rutin. Hal ini dapat menghilangkan rambut mati, kuman dan bakteri pada bulu.
  6. Pergi keluar dan bermain dengannya. Kegiatan fisik membantu pertumbuhan dan perkembangan anak kucing dengan baik. Hewan peliharaan Anda akan tumbuh sehat dan lincah.
  7. Ajarkan kebiasaan hidup sehari-hari. Anda bisa mulai mengajarkan beberapa kebiasaan baik pada kucing seperti pergi ke toilet, makan, dan tempat tidur.
  8. Bersikap tegas pada perilaku buruknya. Anda harus bersikap tegas pada perilaku buruk yang ia tunjukkan. Dengan begitu, ia akan mengerti mana yang baik dan buruk.
  9. Vaksinasi. Vaksinasi wajib dilakukan secara rutin untuk menghindari virus dan penyakit. Untuk itu, segera berkonsultasilah dengan dokter hewan.
  10. Merawat kebersihan tubuhnya. Anda harus rajin mencuci gigi, telinga, dan kuku kucing. Spot-spot ini sangat rentan terhadap kuman dan bakteri lho. Jika dibiarkan kotor, hal ini bisa menyebabkan infeksi dan penyakit pada kucing.
Bukan hanya manusia yang butuh perawatan khusus. Hewan peliharaan juga membutuhkan hal yang sama. Jadi, jagalah kebersihan kucing Anda secara rutin. (#)

)*sumber: www.merdeka.com

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Senin, 04 Januari 2016

Kenali Ciri-ciri Kucing Sakit

(Ilustrasi)

Satu hal yang paling ditakutkan oleh para cat lovers adalah kucing sakit. Kucing yang sakit sungguh bikin kita khawatir, saya pernah mengalaminya kucing saya terkena cacingan sampai-sampai dia muntah cacing. Wah, saya kaget sudah separah itu padahal sehat tidak terlihat sakit walaupun memang badannya terlihat sedikit kurus, dengan cepat lalu saya berikan obat cacing. Nah, dari kejadian di atas seharusnya kita tahu bahwa kucing kita sedang sakit sebelum penyakit lebih parah dan berakibat fatal. Nah bagaimana mengenali kucing yang sedang sakit sedini mungkin? Oke akan saya bagikan nih tips dan ciri-ciri kucing sedang sakit. Baik itu dari sisi fisik dan prilakunya. Saya tidak ingin teman-teman cat lovers (CL) mengalami hal seperti saya.

Ciri-ciri Kucing Sakit

Ciri ini lebih mudah dilihat dan diperhatikan. Berikut ciri fisik:

  1. Bulu kucing rontok. Bulu ini rontok bukan karena perubahan hormone atau lingkungan, misal sedang birahi, jamur, makanan tidak cocok, atau suhu ruangan terlalu panas. Nah, jika bulu rontok kucing biasanya kekurangan vitamin.
  2. Perubahan bentuk tubuh. Misal ada pembengkakan di bagian tertentu atau terlihat luka. Jika perubahan bentuknya di luar tubuh mungkin mudah dilihat; jika di dalam kita harus membuka mulutnya dan cium baunya. Jika bau busuk atau baunya nggak normal kemungkinan kucing terserang penyakit tertentu, bisa pencernaan, dll.
  3. Lihat kotoran. Lihat jika kucing mengeluarka feses apakah terlihat sulit atau tidak, lihat juga kotorannya apakah itu berdarah atau tidak. Bentuk kotoran mencret atau tidak.
  4. Telinga, hidung, mata dan mulut mengeluarkan cairan berlebih yang tidak normal. Cairan berupa ingus, air mata atau cairan lainnya. Bisa jadi flu atau sakit mata.
  5. Kucing muntah. Muntah bukan karena sesuatu yang normal, misal sedang hamil.
  6. Perubahan berat badan drastis, seperti kasus kucing saya cacingan.
  7. Sering minum air atau sebaliknya.
  8. Kurang atau tidak mau makan.
  9. Sering menjilat bagian tubuh tertentu. Kucing lidahnya mempunyai zat anti kuman, nah tujuan menjilat bagian tubuh tertentu maka tandanya bagian tubuh itu sedang sakit.
  10. Bau yang tidak wajar. Jika mulut kucing mengeluarkan bau yang tidak wajar bisa jadi kucing sakit tenggorokan atau panas dalam.
Ini ciri-ciri pada umumnya yang bisa jadi lain kasus bagi CL lainnya.

Ciri Prilaku

  1. Lemas, letih, lesu. Kucing yang lemas dan tidak mau makan artinya ada yang sedang bermasalah dengan kesehatannya.
  2. Menjadi lebih agresif atau sebaliknya.
Jadi, jika ada ciri-ciri yang mencolok dan perubahan perilaku yang tiba-tiba maka perlu diwaspadai bahwa kucing sedang sakit. Nah, cara paling aman silakan check up rutin ke dokter hewan. (#)

)*sumber: www.binatang peliharaan.org

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Minggu, 03 Januari 2016

Tips Grooming Kucing yang Mudah

(Ilustrasi)

Tips Memandikan Kucing

Memandikan (grooming) pada kucing merupakan salah satu rutinitas yang umum dilakukan oleh owner, terutama untuk kucing-kucing yang memiliki tipe rambut panjang seperti Persia, Angora dan Maincoon. Aktifitas grooming baiknya dilakukan seminggu sekali. Disamping untuk membuat kucing menjadi bersih dan wangi, aktifitas grooming juga dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit kulit pada hewan, tetapi apa yang terjadi apabila prosedur yang kita lakukan tidak sesuai dan benar? Tentunya dapat berakibat tidak baik bagi hewan dan menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan.

Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika anda akan melakukan aktifitas grooming pada hewan kesayangan anda :

      1. Memastikan hewan benar-benar dalam kondisi prima

Proses memandikan kucing akan meningkatkan resiko stess pada hewan. Kucing tidak sama dengan manusia yang memiliki rutinitas mandi 2-3 kali sehari, sehingga pada waktu grooming kucing harus berada pada kondisi yang prima/ sehat. Kucing yang sehat tentunya ditunjukan dengan aktifitas yang baik, tidak ada bersin maupun pilek, dan tidak menunjukan adanya diare. Apabila dalam keadaan tidak prima kita tetap melakukan proses grooming tentunya akan berakibat stress yang dapat menurunkan imunitas tubuh kucing, sehingga ketika hewan sakit maka akan memperparah kondisi hewan. Usia kucing pertama kali untuk di grooming sebaiknya diatas 2 bulan, pemandian kitten dapat dilakukan dengan menggunakan air yang hangat.

      2. Menyiapkan alat keperluan grooming

Pada waktu grooming kita harus menyediakan perlengkapan seperti shampo khusus untuk hewan, handuk/ lap, hairdryer /blower, pemotong kuku, pembersih telinga, sisir, bedak dan juga parfum. Shampo yang digunakan harus menggunakan shampo yang dikhususkan untuk hewan. Penggunaan shampo manusia/ bayi untuk hewan tidak disarankan karena tipe kulit hewan dan manusia berbeda, penggunaan sampo yang salah akan membuat kerusakan pada kulit. Konsultasikan pada dokter hewan tentang jenis sampo apa yang baik diberikan sesuai dengan kondisi kulit. Beberapa jenis sampo hewan telah banyak beredar dipasaran seperti jenis sampo untuk penghilang kutu, jamur dan untuk kulit sehat.

      3. Teknik memandikan

Sebelum kucing dimandikan, terlebih dahulu kuku kucing dipotong, kemudian rambut kucing disisir dari atas kebawah dengan menggunakan sisir pengangkat bulu mati, dilanjutkan disisir dari bagian bawah keatas dengan sisir furbrow. Setelah bagian rambut-rambut yang mati terangkat kucing siap untuk dimandikan.

Kucing bukan merupakan hewan yang bersahabat dengan air, ketika dimandikan beberapa kucing akan merasa tidak tenang dan memberontak. Pertama basuh kucing dengan air secara perlahan pada bagian badan hingga menyeluruh, bagian kepala tidak boleh dibasahi dengan air, karena air yang masuk kedalam telinga akan memicu adanya keradangan pada telinga. Setelah dibasahi dengan air, kucing diberikan sampo dengan menggunakan spons khusus untuk memandikan kucing, setelah penyampoan secara menyeluruh, bilas dengan air sampai benar-benar tidak meninggalkan busa dan bersih.

Cara Perawatan Kucing

Tahap kedua dapat dilakukan dengan menggunakan conditioner khusus untuk melembutkan rambut kucing. Kucing yang selesai dimandikan segera dikeringkan dengan menggunakan handuk/ lap yang bersih. Setelah tahap pengeringan dengan menggunakan handuk/ lap kucing harus dikeringkan lagi dengan menggunakan hairdryer atau blower tujuannya adalah untuk membuat rambut tetap mengembang dan benar-benar kering. Apabila rambut kucing tidak benar-benar kering dan lembab, akan memicu timbulnya penyakit kulit seperti tumbuhnya jamur pada kulit/ dermatophytosis.

Penggunaan bedak pada kucing disarankan untuk menghaluskan rambut, tetapi setelah penggunaan bedak harus segera diblower dengan tujuan agar sisa sisa bedak tidak menumpuk pada lapisan kulit. Penggunaan parfum dapat digunakan untuk membuat lebih wangi dengan cara memberikan parfum pada tangan dan kemudian diusapkan ke hewan. Parfum yang digunakan harus parfum hewan yang aman, karena kucing memiliki kebiasaan untuk menjilat rambutnya sendiri. Penggunaan parfum yang tidak sesuai tentunya akan memberikan efek buruk pada hewan. (#)

)*sumber: www.pecintasatwa.com (Hizriah Alief Jainudin, drh.)

>>Back to: Artikel dan Tips!
 

Sabtu, 02 Januari 2016

Cara Mengadopsi Kucing

(Ilustrasi)

Jika anda sedang mempertimbangkan untuk mengadopsi kucing dan mengira Anda sudah siap, pertimbangkan terlebih dahulu. Pikirkan benar-benar jenis kucing yang ingin Anda miliki. Pertimbangkan jenis kelamin, usia, dan kepribadiannya, lalu kunjungi kucing yang Anda idam-idamkan sebelum membawanya pulang. Pastikan rumah Anda sudah siap menyambutnya dan bersiaplah, Anda harus merawat kucing Anda seumur hidupnya.

BAGIAN I: MELAKUKAN RISET

1. Tentukan jenis kucing yang Anda inginkan

Apa Anda ingin kucing ras murni atau kucing blasteran dengan riwayat keturunan yang tidak jelas? Kucing ras murni lebih cenderung mengalami banyak masalah kesehatan, Anda harus melakukan riset dan bersiap menghadapinya. Sebaliknya, kucing blasteran mungkin tidak mengalami masalah kesehatan yang diturunkan. Pastikan semua calon kucing Anda diperiksakan terlebih dahulu sebelum diadopsi. Penting untuk mengetahui apakah kucing-kucing tersebut memiliki masalah kesehatan, misalnya leukemia kucing.
  • Jika Anda tertarik mengadopsi kucing ras murni, carilah dari para peternak yang tepercaya dan pastikan bahwa kucing tersebut berasal dari peternak yang berpengalaman dalam bidang genetis dan pengawinan kucing, sehingga ia akan benar-benar peduli pada kucing yang dijualnya.
  • Jika Anda mengadopsi kucing dari tempat penampungan atau kelompok pencinta hewan, kucing biasanya sudah diperiksa dan diberikan vaksin secara rutin. Kucing juga mungkin telah disterilkan. 

2. Tentukan ras yang Anda inginkan

Lakukan riset untuk menemukan ras yang akan cocok dengan keinginan Anda. Ras yang berbeda akan memiliki tingkat aktivitas serta keriangan yang berbeda pula. Pertimbangkan sifat setiap sifat ras di bawah ini untuk menentukan ras kucing yang tepat bagi Anda:
  • Tingkat energi
  • Kebutuhan akan perhatian
  • Kasih saying terhadap pemilik
  • Kegemaran mengeong
  • Tingkat ketenangan perilaku
  • Kepintaran dan kemandirian
  • Keperluan perawatannya (misalnya apakah bulu kucing mudah rontok atau tidak)
  • Kecocokan dengan hewan peliharaan lain yang anda miliki 

 3. Tentukan usia kucing yang ingin Anda adopsi

Untuk melakukan ini, pertimbangkan karakteristik kucing yang Anda inginkan terlebih dahulu. Anak kucing biasanya sangat bersemangat dan belum mandiri. Kucing dewasa biasanya lebih mampu merawat diri sendiri dan tidak senakal anak kucing. Jika ada anak kecil atau bayi di keluarga Anda, jangan adopsi anak kucing, karena anak-anak kucing ini tidak boleh diperlakukan dengan kasar. Anak kucing akan merespons dengan menggigit dan mencakar ketika dikasari.
  • Pertimbangkan mengadopsi kucing yang lebih tua jika Anda sendiri adalah seorang lansia. Kucing yang lebih tua di tempat penampungan biasanya tidak dipilih oleh calon pemiliknya, tetapi kucing-kucing ini sangat cocok untuk menjadi teman hidup di usia lanjut. Kucing yang lebih tua tidak senakal kucing muda dan lebih tenang. 

4. Tentukan jenis kelamin kucing yang Anda inginkan

Setelah kucing disterilkan, kepribadian serta perilakunya tidak akan jauh berbeda antara satu dengan yang lain. Kedua jenis kelamin ini bisa bersikap manis, ramah, bersemangat, atau nakal. Jika Anda tidak ingin mengadopsi kucing yang telah disterilkan, ada beberapa perbedaan perilaku yang harus Anda pertimbangkan:
  • Kucing jantan: biasanya kencing pada permukaan vertikal (seperti gorden, dinding, dan pintu), senang berjalan-jalan dan berkelahi sehingga lebih mudah sakit dan tidak cocok untuk menjadi hewan peliharaan di dalam ruangan.
  • Kucing betina: sering mengeong saat berahi dan akan berusaha sekuat tenaga untuk kabur dari rumah agar bisa kawin. Jika ia hamil, selalu ada risiko saat melahirkan. Anda akan membutuhkan bantuan dokter hewan dengan biaya yang mahal. Anda juga harus mencari tempat tinggal untuk anak-anak kucing yang akan dilahirkannya. 

5. Pertimbangkan membeli lebih dari satu ekor kucing

Banyak kucing senang ditemani kucing lainnya. Jika Anda mengadopsi dua kucing, Anda tidak harus khawatir bahwa satunya akan bosan, kesepian, atau menimbulkan terlalu banyak masalah saat Anda meninggalkannya di rumah. Selain itu, jika Anda mengadopsi dari tempat penampungan, ini berarti Anda telah menyelamatkan nyawa dua ekor kucing, bukan hanya satu.
  • Pastikan rumah Anda cukup luas dan Anda punya cukup uang untuk merawat lebih dari satu kucing.

BAGIAN II: MENEMUKAN KUCING YANG COCOK

1. Kunjungi tempat penampungan di wilayah tempat tinggal Anda atau hubungi peternak kucing

Jika Anda ingin kucing ras, buat janji dengan pihak peternak untuk mulai mencari kucing yang Anda inginkan. Bertanyalah pada para pemilik kucing ras lainnya mengenai dari mana mereka mendapatkan kucing atau mintalah saran dokter hewan. Biasanya, orang-orang mencari kucing dari tempat penampungan terdekat. Staf di tempat penampungan tersebut umumnya cukup mengenal kucing-kucing yang mereka rawat dan bisa membantu Anda menemukan seekor yang sesuai dengan keadaan keluarga Anda.
  • Anda juga bisa mencari dari iklan di situs web atau koran untuk menemukan kucing. Cara ini mungkin lebih murah tetapi berisiko, karena Anda tidak akan mengetahui sejarah atau asal usul si kucing. Di sisi lain, mencari dari toko hewan peliharaan juga bisa membuat Anda tidak mengetahui sejarah kucing, kecuali pihak toko bisa menghubungkan Anda dengan peternaknya. 

2. Cari tanda-tanda kucing yang sehat

Tanda-tanda ini antara lain: kedua matanya harus bersinar jernih dan tidak berair, hidungnya tidak boleh mengeluarkan cairan atau lendir, dan kucing tidak boleh bersin atau batuk-batuk. Bulu kucing juga harus bersih, halus, dan tidak boleh kusut. Gunakan tangan Anda untuk meraba bulunya dan mencari kutu (biasanya berupa serangga kecil yang berwarna cokelat dan bergerak dengan cepat).
  • Anak kucing yang memiliki “perut buncit” berarti mungkin ia baru saja makan atau cacingan di ususnya. Anda juga harus mencari tanda-tanda diare (baik melalui kotak kotoran atau sisa-sisa feses di sekitar bokong kucing). 

3. Berkenalanlah dengan beberapa ekor kucing

Kunjungi kucing-kucing ini di tempat penampungan, peternakan, atau sumber lainnya. Bermainlah dengan semua kucing yang Anda suka untuk mencaritahu apakah kepribadian Anda akan cocok dengannya. Pertimbangkan jenis kucing yang akan pas untuk dipelihara di rumah Anda. Saat Anda ragu mengenai kepribadian seekor kucing, bertanyalah pada pekerja di tempat penampungan, pihak peternak, atau pemilik sebelumnya.
  • Misalnya, jika Anda menginginkan kucing ramah yang senang berinteraksi, pastikan calon kucing Anda akan senang dibelai atau duduk di pangkuan Anda. Jika Anda ingin kucing yang mandiri, carilah kucing yang tidak terlalu aktif bersosialisasi. Beberapa kucing lainnya mungkin malah senang berinteraksi dengan manusia. 

4. Pilih kucing Anda dan mulailah proses adopsinya

Proses ini mungkin berbeda tergantung dari apakah Anda akan mengadopsi kucing dari tempat penampungan, membeli dari peternak, atau mendapatkan dari sumber lainnya. Anda mungkin harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dan membayar sejumlah uang sebelum Anda bisa membawa kucing pulang dari tempat penampungan. Jika Anda membeli kucing dari peternak, harganya mungkin lebih mahal.
  • Beberapa tempat penampungan dan peternak juga mungkin mengajukan pertanyaan tentang lingkungan tempat tinggal Anda sebelum mengizinkan Anda mengadopsi seekor kucing. Beberapa lainnya bahkan mungkin melakukan kunjungan rumah atau meminta daftar orang yang bisa memberikan referensi mengenai keadaan rumah Anda. Jika Anda mengontrak, Anda mungkin harus meminta izin tertulis dari tuan rumah sebelum diperbolehkan memelihara kucing. 

5. Bawa kucing ke dokter hewan

Kucing harus mendapatkan pemeriksaan leukemia kucing jika belum pernah. Telinganya juga akan diperiksa untuk mencari kutu (hal ini sering terjadi pada anak kucing) dan dirawat jika dirasa perlu. Kulit kucing juga harus diperiksa atas masalah kutu atau parasit lainnya. Anda juga harus memastikan kucing mendapatkan pemeriksaan cacing.
  • Bahkan jika hasil pemeriksaan cacingannya negatif, Anda mungkin tetap harus melakukan langkah pencegahan.

BAGIAN III: MEMBAWA KUCING PULANG

1. Kucing harus divaksinasi, disterilkan, dan dipasangi mikrocip

Jika Anda mengadopsi kucing dari tempat penampungan, mungkin ia telah mendapatkan semua jenis perawatan tersebut. Jika tidak, Anda harus melakukannya sebelum kucing mencapai usia tertentu. Kucing harus divaksinasi terhadap penyakit distemper dan rabies kucing, tetapi mungkin ia juga membutuhkan vaksinasi lainnya, tergantung pada apa yang disarankan oleh dokter hewan Anda. Jika kucing Anda belum disterilkan, Anda bisa memanfaatkan kunjungan dokter hewan pertamanya untuk melakukan operasi ini. Anda juga disarankan menanamkan mikrocip (yang biasanya diletakkan di bawah kulit) untuk berjaga-jaga jika kucing Anda hilang.
  • Merawat kucing tidaklah murah, tetapi ketahuilah bahwa perawatan darurat untuk kondisi-kondisi medis yang seharusnya bisa dicegah akan jauh lebih mahal. Anda juga bisa mempertimbangkan asuransi hewan peliharaan jika tersedia di wilayah tempat tinggal Anda. 

2. Siapkan kotak kotoran untuk kucing

Pilih kotak plastik dan isi kotak tersebut dengan alas kotoran agar kucing bisa menggunakannya sebagai “toilet” di dalam ruangan. Letakkan kotak ini dalam area yang tenang di rumah Anda dan pastikan kucing mudah mendatanginya. Saat Anda membawa pulang kucing, tunjukkan lokasi kotak ini agar ia tahu ke mana ia harus pergi saat ingin buang hajat.
  • Anda bisa meletakkan kotak ini di lorong yang sunyi atau kamar mandi kedua Anda. 

3. Latih anak kucing agar buang hajat pada tempatnya

Kucing dewasa mungkin sudah bisa melakukan hal ini, tetapi Anda harus melatih anak kucing untuk menggunakan kotak kotoran dengan benar. Hal ini cukup mudah dilakukan. Pastikan otak Anda berada di lokasi yang mudah dijangkau dan persiapkan anak kucing. Biasanya, ia akan menggunakannya berdasarkan insting dan mulai terbiasa setelah beberapa kali buang hajat. Pastikan kotak ini tidak terlalu tinggi agar ia bisa mengaksesnya dengan mudah.
  • Pastikan Anda membersihkan kotak setiap hari dan mengganti alas kotorannya setiap minggu agar kotak tetap bersih. Jika Anda membiarkan kucing pergi keluar rumah, mungkin ia sering buang hajat di luar, yang berarti Anda tidak harus membersihkan kotak kotoran tersebut sesering seharusnya (atau bahkan Anda mungkin tidak akan memerlukan kotak kotoran). 

4. Tawarkan makanan dan air

Siapkan piring air dan makanan yang selalu bisa diakses oleh kucing Anda. Pilihlah makanan kucing berkualitas terbaik. Harganya mungkin memang lebih mahal, tetapi harga ini masih tergolong murah untuk memastikan kucing Anda tetap sehat. Jika Anda menggunakan makanan kering, pastikan Anda juga memberikan makanan basah sesekali. Pastikan mangkuk airnya selalu bersih dan hanya berisikan air yang segar dan bebas kotoran. Hindari memberikan susu atau krim, karena kucing bisa mengalami diare dan perut kembung karenanya.
  • Ikuti instruksi pemberian makanan pada kemasan makanan kucing. Kucing bisa makan apa saja (selama tidak berlebihan) atau diberi makan tiga kali sehari. Berikan kudapan sesedikit mungkin, karena kucing bisa mengalami obesitas, yang akan menghasilkan masalah kesehatan yang lebih serius (seperti diabetes).
  • Berikan makanan khusus anak kucing hingga ia berusia 1 tahun. Lalu, mulailah melakukan transisi ke makanan kucing dewasa dalam periode 7 hingga 10 hari. 

5. Siapkan mainan dan tiang garukan

Kucing perlu mengasah kukunya untuk menjaga kesehatan perilaku mereka. Jika Anda tidak menyiapkan tiang garukan, kucing akan mencakar perabot kayu dan benda-benda lainnya. Jika Anda menemukan kuku-kuku yang rontok di sekitar tiang garukan Anda, tidak usah khawatir. Hal ini adalah hal yang normal, kuku kucing akan lepas dan berganti dengan yang lebih baru dan tajam. Jika Anda ingin memotong kuku kucing untuk memastikan keamanan anggota keluarga Anda, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter hewan terlebih dahulu agar tidak menyakiti atau menakuti si kucing. Potong kukunya hanya jika diperlukan, karena kucing menggunakan cakarnya untuk berbagai hal. Bagi kucing, hidup menjadi lebih mudah saat kukunya tajam dan tidak dipotong.
  • Mainan tikus-tikusan atau lainnya bisa menghibur kucing Anda dan membuatnya berolahraga. 

6. Tentukan apakah kucing Anda boleh pergi keluar rumah atau tidak

Jika Anda memperbolehkannya, pastikan Anda memasang pintu kucing agar ia bisa kembali masuk ke dalam rumah. Jenis pintu kucing yang disarankan adalah yang menggunakan magnet, agar Anda bisa mencegah kucing lain memasuki rumah Anda. Pertimbangkan aspek bahaya bagi kucing yang bepergian ke luar, walau biasanya kucing akan mampu menghindari bahaya setelah berkeliaran selama beberapa saat (adapun contoh bahaya ini adalah jalanan yang ramai dan anjing-anjing yang berkeliaran). Kucing yang pergi keluar rumah mungkin membawakan 'hadiah tak terduga' untuk Anda saat ia pulang, tetapi ketahuilah bahwa hal ini normal dan merupakan bagian dari insting berburunya. Jika kucing Anda juga mulai buang hajat di luar rumah, Anda tidak perlu terlalu sering membersihkan kotak kotorannya.

7. Sosialisasikan kucing Anda

Beberapa kucing yang tidak terbiasa menjalin hubungan dengan manusia mungkin merasa tidak nyaman berada di sekitar orang. Jika ia lari, bersembunyi, mendesis atau meludah saat tidak bisa kabur, ini bukan berarti ia bertindak agresif, ia hanya takut. Masukkan kucing ke kandang yang diletakkan di ruangan yang penuh aktivitas manusia, seperti dapur atau ruang keluarga, agar ia bisa terbiasa dengan TV, radio, dan aktivitas normal sehari-hari yang dilakukan manusia.
  • Jangan terburu-buru. Jangan paksa kucing untuk berinteraksi dengan Anda. Biarkan ia mendatangi Anda secara bertahap.

8. Biarkan kucing membiasakan diri dengan kehadiran Anda

Berikan ia makanan kucing kalengan dalam porsi yang sedikit (kurang dari seujung jari) untuk menggodanya agar mendekati Anda. Bagi anak-anak kucing yang sangat penakut dan senang mendesis serta mencoba kabur, gunakan sarung tangan kulit agar Anda tidak terluka jika mereka menggigit. Bungkus kucing dengan handuk dan biarkan hanya kepalanya yang terbuka. Hal ini akan menenangkan kucing dan melindungi diri Anda dari luka cakar.
  • Pegang anak kucing dekat dengan tubuh Anda agar ia merasa tenang karena kehangatan dan detak jantung Anda. Lakukan selama beberapa jam setiap hari untuk memastikan ia terbiasa akan kehadiran Anda. Anda akan tahu saat Anda telah sukses saat anak kucing merasa cukup nyaman untuk meregangkan tubuh dan tertidur saat Anda memegangnya. 

9. Perhatikan perilaku kucing di lingkungan barunya

Setelah Anda punya kucing baru di rumah, pastikan semua anggota keluarga Anda tahu cara merawatnya. Perkenalkan kucing dengan hewan lain agar ia tidak ketakutan. Jika Anda punya anak kucing, pastikan anak-anak tidak bermain kasar dengannya. Perhatikan perilaku dan pola makan serta buang hajat kucing Anda agar Anda tahu saat ada sesuatu yang janggal (yang bisa menandakan bahwa ia mungkin sedang sakit).
  • Sering-seringlah bermain dengan kucing Anda dan penuhi kebutuhannya. Anda akhirnya akan bersyukur karena ia menjadi teman yang baik. 

# TIPS #
  • Atas faktor banyaknya kucing liar dan untuk kesehatan serta kebahagiaan kucing Anda, Anda disarankan melakukan tindakan steril pada kucing Anda.
  • Semakin dini Anda mulai melatih kucing untuk bersosialisasi maka akan semakin baik. Anak kucing yang berusia 12 hingga 16 minggu akan lebih mudah disosialisasikan.
  • Kucing tidak perlu dimandikan kecuali ia kotor atau mengalami masalah kulit. Kucing bisa membersihkan dirinya sendiri.
  • Anak kucing harus dibawa ke dokter hewan secara rutin untuk menyelesaikan proses vaksinasinya. Kucing dewasa yang sehat harus diperiksa oleh dokter hewan setiap tahunnya. Kucing lansia atau yang mengalami masalah kesehatan kronis akan memerlukan kunjungan ke dokter hewan dengan lebih sering. (#)

)*sumber: www.id.wikihow.com

>>Back to: Artikel dan Tips!

Jumat, 01 Januari 2016

Mengapa Rasulullah Sangat Sayang terhadap Kucing?



(Ilustrasi)

NABI Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk sujud kepada majikannya. Sebagai balasan, Nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan mungil kucing itu sebanyak 3 kali. Dalam aktivitas lain, setiap kali Nabi menerima tamu di rumahnya, Nabi selalu menggendong Mueeza dan di taruh dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang Nabi sukai ialah ia selalu mengeong ketika mendengar Adzan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara adzan. Kepada para sahabatnya, Nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan, layaknya menyanyangi keluarga sendiri.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti hewan lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadist shahih Al Bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi Muhammad SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.

Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw bersabda, “Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai,” (HR. Bukhari).

Nabi menekankan di beberapa hadis bahwa kucing itu tidak najis. Bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.

Kenapa Rasulullah Saw yang buta baca-tulis, berani mengatakan bahwa kucing suci, tidak najis? Lalu, bagaimana Nabi mengetahui kalau pada badan kucing tidak terdapat najis?

Keistimewaan Kucing

Fakta Ilmiah 1: Pada kulit kucing terdapat otot yang berfungsi untuk menolak telur bakteri. Otot kucing itu juga dapat menyesuaikan dengan sentuhan otot manusia. Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.
Fakta Ilmiah 2: Telah dilakukan berbagai penelitian terhadap kucing dan berbagai perbedaan usia, perbedaan posisi kulit, punggung, bagian dalam telapak kaki, pelindung mulut, dan ekor. Pada bagian-bagian tersebut dilakukan pengambilan sample dengan usapan. Di samping itu, dilakukan juga penanaman kuman pada bagian-bagian khusus. Terus diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.
Hasil yang didapatkan
        Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
        Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
        Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
        Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
        Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
        Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.
Komentar Para Dokter Peneliti
        Menurut Dr. George Maqshud, Ketua Laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
        Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
        Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing, – manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
        Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
        Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
        Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
        Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.
Fakta Ilmiah 3: Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.
Fakta Ilmiah Tambahan: Zaman dahulu kucing dipakai untuk terapi. Dengkuran kucing yang 50Hz baik buat kesehatan selain itu mengelus kucing juga bisa menurunkan tingkat stress.

Sisa Makanan Kucing Hukumnya Suci

Hadist Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

Kabsyah berkata, “Perhatikanlah.” Abu Qatadah berkata, “Apakah kamu heran?” Ia menjawab, “Ya.” Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan),” (H.R At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).

Diriwayatkan dan Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi SAW pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata, “Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana.” Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, “Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis.”

Diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.

Rasulullah Saw bersabda, “Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling.” Aisyah pernah melihat Rasulullah Saw berwudhu dari sisa jilatan kucing.” (H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni).

Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah binatang, yang badan, keringat, bekas dari sisa makanannya adalah suci, Liurnya bersih dan membersihkan, serta hidupnya lebih bersih daripada manusia. Mungkin ini pula-lah mengapa Rasulullah SAW sangat sayang kepada Muezza, Kucing kesayangannya. (#)

)*sumber: www.eramuslim.com

>>Back to: Artikel dan Tips!