![]() |
(Ilustrasi) |
Memelihara ikan Koi di kolam halam rumah merupakan hal yang sangat menyenangkan, karena Koi mempunyai fisik yang indah dan unik mampu menyejukan pandangan dan menentramkan pikiran. Ikan Koi merupakan ikan asli yang berasal dari Jepang. Masyarakat Jepang sangat mempercayai kalau ikan ini membawa hoki bagi pemiliknya. Ikan ini juga dipercaya oleh masyarakat Jepang sebagai simbol cinta dan persahabatan yang abadi.
Terlepas dari itu semua bagi pecinta Koi pemula tentu banyak hal yang harus dipahami dan dipertimbangkan sebelum memulai memelihara ikan Koi. Banyak pecinta Koi pemula stress karena Koi yang dibeli dengan harga mahal mati setelah dimasukkan ke dalam kolam, alih-alih ingin mencari hiburan dengan melihat keindahan Koi berenang di kolam tetapi malah pusing melihat ikan Koi mengapung di kolam dan terus-terusan mati.
Tips Membeli Ikan Koi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membeli Koi antara lain:
1. Kualitas Koi
Kualitas Koi sesungguhnya sulit dilukiskan dengan kata-kata. Kualitas yang tinggi merupakan perpaduan antara warna-warna putih, merah, hitam, dan bentuk badan secara keseluruhan.
2. Pola Warna Koi
Semua tanda-tanda dalam tubuh Koi haruslah seimbang. Bagian putih pada mulut dan bagian ekor paling penting. Kepala yang membentuk huruf seharusnya ideal.
3. Warna Koi
Warna Koi yang dianggap bagus adalah yang benar-benar cemerlang. Artinya Jika dalam seekor Koi terdapat warna putih, maka putihnya harus benar-benar putih tanpa ada gradasi kehitam-hitaman.
4. Bentuk Badan Koi
Bentuk badannya bisa dilihat saat Koi berenang, karena bentuk badan yang sempurna akan berpengaruh langsung pada gaya berenangnya. Demikian pula sebaliknya.
Cara Memelihara Ikan Koi yang Baik dan Benar
- Pertama kita harus persiapkan kolam Koi yang benar dan yang mendukung untuk Koi nyaman hidup dan berenang dikolam tersebut, antara lain: jaga kualitas air kolam Koi karena itu merupakan penentu keberhasilan dalam merawat Koi. Caranya Kolam Koi harus terbebas dari zat-zat kimia, biasanya kolam Koi baru yang terbuat dari semen masih menyisakan bau yang berbahaya. Rendam kolam dengan air sampai beberapa hari suapaya bau semen hilang sekiranya seminggu terus kita ganti air dan seminggu kemudian kita ganti air lagi dan rendam selama 5-7 hari baru isi dengan ikan biasa dulu untuk cek air kolam apakah layak untuk dihuni ikan. Kualitas air untuk mendukung perkembangan Koi secara optimum adalah sebagai berikut:
2. pH 7,2-7,4 (agak basa);
3. Oksigen minimal 3-5 ppm;
4. CO2 max 10 ppm;
5. Nitrit max 0,2.
- Beli ikan Koi jangan dipasar ikan kalau kamu tidak bisa mengkarantina ikan Koi, karena biasanya di pasar ikan itu bukan Koi karantina tapi Koi baru yang stress karena dari perjalanan jauh pengiriman. Dan ikan Koi yang stress pasti membawa penyakit, nah kalau dicampur ikan Koi lama pastilah game over semua.
- Memilih Koi yang sehat cirinya lihat ingsang -nya kalau membiru Koi tersebut berpenyakit, kalau nafasnya tidak normal alias keburu-buru ikan tersebut stress, lihat badannya ada yang bercak merah atau siripnya merah jangan dibeli.
- Jumlah Koi jangan terlalu bayak di dalam kolam, sesuaikan ukuran kolam dengan jumlah ikan yang dipelihara. Kolam penuh Koi membuatnya tidak tumbuh optimal dan mudah terserang penyakit.
- Berikan makanan secukupnya dan pilihlah makanan Koi yang berkualitas seperti “San Koi” maupun lainnya yang khusus supaya terjamin kesehatannya.
Cara karantina Koi Sakit dan Koi Baru:
- Pisahkan Koi yang sakit dengan cara memperhatikan perilaku ikan setiap saat. Ikan sakit biasanya menunjukkan perilaku yang tidak biasa, segera dikarantina dan diobati, dimana kekurangan oksigen juga menjadi penyebab kematian ikan Koi. Perhatikan apakah Koi selalu mengambang di pemukaan air sampil membuka mulutnya, perilaku ini akan lebih nampak di waktu subuh,jika demikian tambahkan aerator. Kalau ada tanda-tanda seperti itu langsung saja dipisahkan dan beri obat healthy fish yang warnanya biru lalu masukan Koi kedalam kolam karantina selama setengah hari; kemudian ganti air bersih selama 3 jam kemudian, da beri lagi obat tersebut selama sehari. Setelah itu cek di air bersih lagi apakah Koi sudah sembuh.
- Jika menambah ikan baru hendaknya dikarantina terlebih dahulu, pastikan tidak membawa penyakit. Setelah pasti tidak membawa penyakit baru dimasukkan ke dalam kolam. Sistem karantinanya sama dengan cara mengkarantina Koi sakit.
Kolam Ikan Koi
Ikan Koi bisa dipelihara di kolam semen, kolam tanah, kolam taman. Merawatan ikan Koi dalam aquarium tidak dianjurkan. Karena Koi membutuhkan areal berenang luas dan dalam. Selain itu, keindahan Koi terletak pada punggungnya yang berwarna-warni. Kalau dipelihara dalam aquarium keelokan tubuh dan warna Koi tidak terlihat maksimal.
Ukuran kolam Koi dianjurkan minimal 1,5 x 2 m dengan kedalaman 80-50 cm. Jika kolam telalu dangkal, badan ikan akan terus-menerus kena sinar matahari. Terlalu banyak kena sinar matahari dapat merubah warna tubuh Koi jadi pucat dan pertumbuhan terhambat.
Perlu diperhatikan jarak air ke bibir kolam minimal 25 cm berguna untuk mencegah Koi melompat ke daratan. Kolam harus dilengkapi saluran pembuangan di bagian bawah. Di bagian atas kolam dipasang pipa untuk menyalurkan air bersih yang telah diendapkan.
Air untuk Ikan Koi
Filter empat lapis perlu dipasang untuk memperhatikan kebersihan dan kelancaran pasokan air. Filter empat lapis adalah:
- Filter pertama terdiri dari kerikil, pasir, dan ijuk berfungsi menyaring sampah dan lumpur yang mengotori kolam.
- Filter kedua berupa karbon zeolit berfungsi menghilangkan racun, bau tak sedap, dan membunuh bibit penyakit.
- Filter ketiga berupa pestisida yang tak mematikan bakteri pengurai yang berperan dalam proses penjernihan air kolam.
- Filter keempat berupa tanaman atau bebatuan yang dapat mengikat kotoran.
Derajat keasaman (pH) air yang cocok untuk pertumbuhan Koi adalah 6,5-8,5. Untuk memperhatikan sirkulasi air bisa dipasang pompa yang mampu menyalurkan air sebanyak 25 liter per menit. Dengan cara ini, air kolam tak perlu sering dibersihkan, tapi perlu membersihkan filter dan bak filter. Caranya, semprot filter dengan air bersih sekitar 5-10 menit.
Bila menggunakan penyaring ini, sebaiknya penggantian air lakukan dua minggu sekali. Tujuannya untuk membuang zat-zat racun dari sisa-sisa makanan yang terurai menjadi nitrit yang berbahaya bagi kesehatan ikan.
Cara Memberi Makan Ikan Koi
Pakan berfungsi untuk membentuk tubuh ideal dan mencemerlangkan warna pada ikan Koi, juga sebagai media perantara untuk mengobati ikan Koi yang sakit. Jenis pakan yang diberikan bisa berupa pakan alami atau pakan buatan. Pakan tersebut mengandung gizi seimbang sesuai dengan kebutuhan ikan Koi. Pakan sebaiknya diberikan dua kali sehari, pagi dan sore agar kebutuhan gizi ikan terpenuhi.
Jenis pakan yang digunakan untuk memacu pertumbuhan ikan Koi agar tubuh ideal adalah “Wheat Germ”. Pakan terbuat dari bahan yang mengandung protein tinggi, seperti gandum, tepung udang, tepung ikan, dan bungkil kacang kedelai.
Kandungan protein sekitar 32%. Selain itu wheat germ juga mengandung vitamin A,D, E, K, B2,B6, B12, niasin, vitamin C dan unsur-unsur mineral lain seperti kalsium, choline chloride, panthetonate, trace mineral, dan antioksidan.
Sementara, pakan untuk mencemerlangkan /mempertajam warna Koi adalah pakan mengandung zat karoten. Zat tersebut dapat merangsang munculnya warna pada ikan Koi. Secara alami di dalam tubuh ikan Koi terdapat zat karoten berupa antaxanthin menghasilkan warna merah, dan lutein menciptakan warna kuning kehijauan.
Pakan ikan Koi yang mengandung zat karoten diantaranya; wortel, alga atau ganggang spirullina, dan chlorella, semangka, sawi, kubis dan cabai hijau. Sedangkan pakan dari hewan bisa diberikan kepiting, udang-udangan, krill, trout, salmon, kutu air, jentik nyamuk, cacing rambut, dan cacing darah. (#)
)*sumber: www.dunia-hewan.net
>>Back to: Artikel dan Tips!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar